Seorang hamba berdoa


Aku tadi sengaja shalat ashar di mushollah rektorat unri. Rencananya habis ashar sekitar jam 4 akan ada kajian bersama formasi inhu. Cukup lama aku menunggu akhirnya sekitar setengah 5 sore itu ada beberapa pengurus formasi inhu yang datang. Diikuti kemudian oleh beberapa orang anak inhu lainnya yang baru saja memulai lembaran kuliahnya. Tapi bukan itu yang ingin ku ceritakan disini.

Ketika shalat ashar tadi, ada dua orang perempuan dewasa yang juga shalat dan ku perkirakan usianya paling jauh bertaut 5 tahun di atasku. Cantik. Mereka berdua cantik dan putih. Jadi ngiri lihatnya (perempuan mana sih yang gak kepengen tampil secantik mungkin, seindah mata memandang secara fisik).  Mereka memakai pakaian serba hitam dengan rambut hitam yang diikat di belakang. Bulu mata palsunya yang terkena basahan air menambah hidup dan indah memandang wajah mereka.

Selesai shalat, aku berdzikir sesaat. Sebelum melanjutkan berdoa, aku memandang ke arah mereka. Terlihat mereka berdua tengah khusyuk memanjatkan doa. Aku tak tahu apa isi doa mereka, namun ku lihat dari cara mereka berdoa, aku merasa mereka tengah meminta sesuatu pada Sang Maha Pemberi.

Aku kemudian membiarkan mereka larut dalam doanya karena aku juga hendak berdoa. Selesainya aku berdoa, mereka masih khusyuk berdoa. Jamaah lain telah berangsur berkurnag. Ku lihat seorang dari mereka akhirnya mengakhiri ritual suci ini. Tapi yang satunya lagi masih khusyuk hingga beberapa menit kemudian barulah ia benar-benar mengangkat kepalanya dan menyudahi doanya sore ini. Temannya yang satu telah menunggu di pinggiran musholla dan kemudian mereka berdua berlalu dari hadapanku yang masih duduk di musholla.

Aku tidak mengenal mereka dan bahkan tidak sempat berkenalan karena mereka terlihat terburu selesai shalat ini. Tapi ketika aku melihat mereka tengah khusyuk berdoa, aku ikut mengaminkan doa mereka. Aku tak tahu apa yang mereka pinta tapi aku yakin mereka tengah merayu allah untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk hidup mereka dan aku pun mengaminkan lagi.

Aku cuman bisa mengambil kesimpulan bahwa, mungkin ada banyak wanita lainnya yang tampil mungkin tidak sebagai diri mereka yang aslinya suci dan ingin senantiasa menjadi orang yang suci. Namun karena mereka hidup di dunia yang ‘serba ramai’, mau gak mau mereka ikutan menjadi ‘ramai’. Alhamdulillahnya, mereka tetap ingat untuk bersyukur kepada Sang Penciptanya. (10 des 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Udah baca kan? Kasih komentar ya biar kedepannya makin baik lagi. Terima kasih.