Curhat Alay bin Serius
Apakah aku
terlalu berlebihan menanggapi rasa ini?
Apakah
terlalu besar prasangkaku sehingga aku tak bisa melihat sisi baiknya keadaan
ini?
Ah,
sudahlah!
Lama
kelamaan kau akan terbisaa dengan keadaan seperti ini, bahkan tak peduli dengan
rasa ini
Tapi kok,
Tapi kok,
Kenapa
masih ada kata tapi?
Ingin rasanya mengatakan kembali padanya tentang hal
ini. Perihal lama yang tak memiliki kemajuan. Tentang perasaan cinta, makna
cinta, aplikasi cinta. Terlalu repot untuk dipikirkan karena ianya adalah
tindakan. Terlalu berisik bila sering diumbar. Lantas, bagaimana meluruskannya?
Memangnya sudah bengkok?
Jujur aku tak mengerti. Aku tak peeduli bila memang
kalian menganggapnya aku terlalu berlebihan. Atau bahkan kalian menganggapku
aneh. Tapi begitulah. Sekalipun aku mencoba untuk melupakan. Aku tak bisa
karena ini bukan perihal hitungan jam, tapi hitungan dasawarsa. Itu yang selalu
katakan. Begitulah adanya. Wajar saja jika mungkin terkesan berlebihan. Tapi
bagi mereka yang mengerti, kondisi ini tidak salah.
Tak mengapa bila nanti aku benar-benar tidak peduli.
Mungkin begitulah kondisi yang seharusnya terjadi agar tidak ada sakit hati.
Allaaaaaaaaaaah….hanya engkau tempatku meminta pertolongan. Tolong aku, jaga
hatiku dan tetapkan imanku. Jadikan aku hamba yang senantiasa mensyukuri
nikmatmu dan menikmati apapun yang terjadi dalam hidupku. Allah, bantu aku.
Ingati aku. Tegur aku. Manakala hatiku kembali berharap pada pengharapan semu
itu. Sekalipun cinta adalah fitrahnya manusia. Jauhkan aku dari cinta yang
menyakitkan seperti ini.
Pada mereka, sahabat yang ku cintai karena allah.
Insyaallah mulai hari ini, aku akan berusaha melupakan segala rasa sedih dan
kecewa atas pengharapan cintaku padamu yang tak berbalas sebagaimana yang ku
harapkan. Sekarang aku hanya berharap kalian tak akan menganggapku aneh dan
berubah jika suatu hari nanti kalian lihat aku tak lagi peduli. Bahkan cuek
pada kondisi dimana kita tetap ditakdirkan untuk bersama. Yah, aku hanya
manusia lemah dengan segala kekurangan. Maafkan juga atas semua kesalahan dan
kesilafan yang tak pernah kau ucapkan sekalipun aku memaksa memintanya.
Terlepas dari sikapmu untuk tidak menyinggung perasaanku. Tapi aku butuh.
Nyatanya tidak terjadi, tak mengapa. Sekali lagi aku
hanya ingin mengatakan janagn salahkan aku jika nanti aku tampak tak peduli dan
berubah di matamu. Ini semua semata-mata karena aku ingin meminimalisir
pengharapanku pada kalian, sahabt yang ku cintai karena allah. (20 maret 2013)
kukira kisah ini hanya ada pada dia, tapi ternyata kamu juga mengalami hal serupa..
BalasHapustahlah, menyakitkan memang, ketika seseorang yang dulu adalah orang yang sangat dekat dengan kita, namun karena satu hal lantas dia berkata, aku tak bisa lagi ada untukmu..
kalau bahasa idealnya adalah..yah, biarkan saja..toh Allah masih ada..dan hanyalah Allah satu-satunya tempat yang paling bisa menenangkan kita..
tapi tetap saja perubahannya akan meninggalkan rasa sedih, kecewa dan terkadang juga bisa melemahkan kita..
sama seperti statement mu yang terakhir: jangan salahkan aku jika nanti aku tampak tak peduli dan berubah di matamu.
dan itu juga yang kemudian memang yang akan terjadi
tapi..sekuat tenaga harus bisa bangkit dan yakin, bahwa tanpa dia pun tak akan ada yang berbeda, karena kita, ada hanya karena dan untuk Dia..
*ngomongin apa ya??numpang curhat di blog orang:D