CURHAT DI SOSMED
Status mama di bbm
Aku termasuk orang yang kurang setuju jika ada yang curhat di sosmed apalagi sampai mengeluh. Rasanya menyemak aja. Bikin kita yang tadinya gak galau jadi galau dan ikut-ikutan bikin status yang isinya juga curhatan. Ampun deh. Tapi kalo curhatnya bisa menghasilkan hikmah ya gapapa. Misalnya kayak dalam bentuk tulisan ini.
Sebenarnya ini juga merupakan curhatku. Tapi aku ingin membuatnya lebih baik dan tidak sekedar curhat biasa. Semacam catatan harianlah dan ku posting di blog. Kali ini aku relakan orang lain bisa membacanya. Kalau dulu, jangan harap. Aku bikin curhat di buku harian yang ada gemboknya ato pakai sandi kunci. Jadi aman. Zaman sekarang, kali aja curhatnya bisa jadi duit. Kayak orang-orang yang sudah lebih dahulu berpenghasilan besar dari dunia sosmed seperti facebook, instagram, deelel. Barangkali kan ya, ada penerbit yang nyasar ke blogku dan tertarik buat membukukannya. Ah, aku senang sekali.
Tadinya aku ingin mengakhiri tulisanku hari ini. Tapi pas buka bbm, aku baca status mama, “Kucing temanku di rumah.” Aku langsung mewek. Baper dan apalah. Mungkin mama juga sedang melow dan merasa kesepian. Meksipun di rumah ada papa dan adikku. Aku sendiri tinggal di rumah yang mereka belikan dan jaraknya tak begitu jauh. Yah, jam-jam padat kegiatan jelas mama di rumah sendiri. Yang lain kan pada kerja. Hanya Bebeb-kucing kesayangan kami-yang menemani mama di rumah.
Aku sedih bacanya. Orang tua makin tua hatinya makin sensitif, makin mudah sedihan dan sepian. Terpikir olehku, ini saja dekat sudah begini. Apalagi kalau nanti aku tinggalnya jauh. Bakal makin sedih dan kemudian memberatkanku untuk merantau apalagi aku belum menikah. Pikiranku melayang-layang.
Menurutku, ini salah satu efek dari berkembangannya teknologi. Dulu kita tidak mengetahui perasaan orang tua yang anaknya sedang merantau. Sekarang, tak perlulah orang tua mengatakan langsung pada anaknya. Cukup ia bikin status di sosmednya dan dibaca oleh anaknya. Bisa menjadi dua sisi. Si anak lebih pekaan terhadap perasaan orang tuanya dna kemudian memutuskan untuk sering menelepon dan menanyakan kabar orang tuanya. Atau justru sebaliknya, membiarkan status orang tuanya begitu saja toh ia tahu orang tuanya dalam keadaan baik-baik saja. Jika status masih update, ia masih bisa mengikuti perkembangan keadaan orang tuanya dan bila sempat ia akan menghubungi orang tuanya dalam waktu yang lama.
Apapun itu, bijaklah menggunakan sosmed. Kalau mau curhat di sosmed, sah saja karena tak ada larangannya. Yang penting kamu kudu ingat, segala sesuatu akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Termasuk status kamu di sosmed. Jadi pandai-pandai menggunakan sosmed sebagai sarana curhat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Udah baca kan? Kasih komentar ya biar kedepannya makin baik lagi. Terima kasih.