Pekanbaru - Selasa (25 desember 2012) lalu saat dimana mungkin ada banyak orang yang mengambil waktu untuk berlibur atau mungkin melakukan kegiatan lain yang ingin dilakukannya, tidak begitu dengan beberapa orang pemuda-pemudi ini. Mereka telah memutuskan untuk bersama meraih visinya yaitu DUNIA BAHAGIA AKHIRAT SURGA.
Hari itu rumah movi (motivasi dan inspirasi) – nama yang dibuat sebagai salah bentuk aplikasi nyata untuk berbagi kepada sesama kedatangan tamu yang sangat istimewa. Ada empat buah mobil angkutan umum dengan plat BM ....B...yang artinya itu plat mobil dari Indragiri Hulu-sebuah kabupaten di Provinsi Riau terparkir di sepanjang halaman rumah movi.
Mobil-mobil itu membawa anak-anak panti asuhan Annisa Rengat. Juga berisi beberpa orang pendamping. Mereka semua telah berada di Pekanbaru sejak hari senin. Menginap di asrama pemda Inhu dan berencana untuk melakukan kujungan wisata ke Labersa. Ketika berada di ruma movi, kami sempat berbagi inspirasi dan motivasi terhadap adik-adik ini untuk menggapai impiannya. Bang Adi selaku dirut Internusa Pekanbaru juga telah membagi motivasi bagaimana mereka bisa meraiih mimpinya yaitu dengan membuat step demi stepnya. Mulai dari planning, organize, actualling and evaluation.
Planning merupakan langkah awal dimana semua orang yang ingin meraih kesuksesan harus jelas membuat rencananya. Akan kemana dan apa yang ingin diraihnya secara jelas. Organize, dimana setelah memiliki rencana, kita harus bsa mengorganisasikan tahap demi tahap pencapaian dan selanutnya yang terpenting adalah actualling. Aksi nyata atau bisa dikatakan gimana sih kita meakukannya. Selanjutnya adalah evaluation. Kita harus mengevaluasi setiap perjalanan yang telah kita lalui. Mulai dari bagaimana antara target mimpi dan realisasi dan bisa juga mengapa mimpi kita belum terwujud saat ini.
Semua hal itu harus diakukan serangkaian agar apa yang kita inginkan benar-benar terlaksana dengan rapi dan terntunya tercapai mimpi-mimpi kita. Aku pribadi sangat terharu dan bangga bertemu dengan adik-adik itu. Melihat mata mereka ada satu harapan dalam diriku akan masa depan bangsa ini. Mereka semua adalah generasi akan datang yang akan menggantikan posisi-posisi orang kini. Aku menyebutnya Generasi Harapan. Selayaknyalah kita yang telah jauh lebih dulu hidup dari mereka banyak membantu dan membimbing mereka kearah kebaiikan, jalan yang benar agar tidak hanya mimpi-mimpi mereka ini terwujud tapi juga mengarahkan mereka menjadi generasi penebar kebaikan.
Ketika akhir pertemuan ini kami berfoto bersama. Ada seorang adik yang memelukku sangat erat padahal kami baru pertama kali bertemu. Subhanallah, inilah indahnya persaudaraan muslim. Ia minta agar aku mendoakannya agar dapat menjadi lebih baik lagi. Mohon bantu aminkan pintanya sahabat. Merekapun kemudian berlalu dan menuu lokasi Labersa. Mobil-mobil yang membawa mereka satu per satu menghilang dari hadapanku tapi insyaallah tidak akan hilang dalam ingatanku, juga dalam ingatan kita. Semangat selalu untuk Internusa Pekanbaru.



GENERASI HARAPAN

by on Desember 26, 2012
Pekanbaru - Selasa (25 desember 2012) lalu saat dimana mungkin ada banyak orang yang mengambil waktu untuk berlibur atau mungkin melakuk...

Kehidupan adalah seni jiwa
Menghantarkan manusia untuk menemukan dirinya sendiri
Meski terkadang juga harus terpaksa menjadi orang lain

Jalannya memang berbeda-beda
Yang terpenting bisa memberikan kebahagiaaan

Kehidupan mengambil banyak dari diri kita
Tapi sudah takdirnya untuk tidak berleha
Dan tidak berpikir panjang untuk takut kelelahan

Kita tidak pernah tahu kapan akan berakhir
Kita juga tidak pernah tahu apakah skenario kita cocok dengan skenario Tuhan
Yang kita harus lakukan bukan menunggu dan merenungi kala scenario kita tidak sesuai dengan tuntutan alam
Yang kita harus lakukan adalah terus dan terus membuat scenario kehidupan kita seperti apa yang kita impikan
Setinggi apa angkasa dan lapisannya kan kita tembus
Seantero jagad raya bisa kita kuasai, dan
Seluas samudera dunia pun kan kita selam

Kehidupan mengambil banyak dari diri kita
Tapi sudah takdirnya untuk tidak berleha
Dan tidak berpikir panjang untuk takut kelelahan

Selagi nadi masih berdenyut dan nafas masih berhembus
Pantang untuk kalah
Kehidupan adalah seni jiwa kita
Maka kita lah yang harus pandai menempatkannya agar kehidupan kita tidak tersiksa
(06 sept 2011)

Kehidupan

by on Desember 13, 2012
Kehidupan adalah seni jiwa Menghantarkan manusia untuk menemukan dirinya sendiri Meski terkadang juga harus terpaksa menjadi ora...
LOMBA MENULIS NOVEL POPULER BENTANG PUSTAKA "WANITA DALAM CERITA"
Novel Populer adalah novel dewasa muda yang menceritakan kehidupan kaum dewasa muda dengan berbagai dinamikanya; cinta, keluarga, karir, persahabatan, dan sebagainya.
KETENTUAN
 
  1. Lomba terbuka bagi warga negara Indonesia berusia 18 tahun ke atas.
  2. Tema naskah: Wanita dalam cerita. Tidak diperbolehkan mengandung SARA dan pornografi.
  3. Naskah merupakan karya asli dan bukan terjemahan atau saduran.
  4. Naskah boleh ditulis oleh maksimal 2 orang.
  5. Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak atau elektronik, serta tidak sedang diikutsertakan di lomba lain.
  6. Panjang naskah 150-250 halaman A4, diketik dengan font Times New Roman, 12 pt, spasi 1,5, margin 4, 4, 3, 3. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik.
  7. Satu peserta boleh mengirimkan maksimal 2 naskah
  8. Kirim naskah disertai:
    • Biodata lengkap (nama, alamat, no hp, email)
    • Fotokopi kartu identitas
    • Profil singkat penulis
    • Keunggulan naskah
    • Sinopsis
  9. Naskah dikirim ke:
    melalui email
    bentang.populer@gmail.com
    atau ke:
    Redaksi Bentang Populer
    Jl. Kalimantan G-9A
    Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta

    Jangan lupa cantumkan "Lomba Novel" di pojok kiri atas amplop atau di subjek email.
    Naskah dikirimkan mulai tanggal 5 November 2012-2Februari 2013.

HADIAH
  • Juara 1: Uang tunai Rp.6.000.000 + kontrak penerbitan + paket buku sebesar Rp.700.000
  • Juara 2: Uang tunai Rp.4.000.000 + kontrak penerbitan + paket buku sebesar Rp.500.000
  • Juara 3: Uang tunai Rp.2.000.000 + kontrak penerbitan + paket buku sebesar Rp.300.000
  • 5 Pemenang berbakat: kontrak penerbitan + paket buku @Rp.200.000
PENTING
  • Pemenang akan diumumkan melalui facebook, twitter, dan blog
  • Peserta lomba tidak dipungut biaya apapun.

Hari ini aku pulang ke rumah agak cepat. Lantaran sepulang kerja aku tak jadi mengisi halaqoh adik-adik. Satu jam sebelum jam kerja habis, adik tersebut mengirim sebuah sms padaku bahwa mereka meminta ganti hari halaqoh karena besok pagi mereka ada ujian. Jadi mau belajar. Kalau alasannya karena belajar, aku agak susah menolaknya.
Yah, tak mengapa. Hari in pulang lebih cepat dari pada semalam. Pasalnya di rumah lagi ada mama.
Selepas mandi dan mengerjakan pekerjaan rumah, aku dan seorang adik asuh di sanggarku, ku ajak bermain mengelilingi kompleks perumahan. Kami mengelilingi peruamhan baru di sebelah perumahan kami. Sambil bercerita-cerita. Kami pun melanjtukan perjalanan menuju kebun semangka di belakang perumahan ini juga. Sayang, mungkin belum waktunya panen. Kami hanya bisa melihat hamparan tanaman semangka belum masak dan juga bibit-bibitnya. Padahal aku adalah langganan tetap semangka jika panen.
Sepulangnya, kami kembali mengelilingi kompleks kami lagi dan berakhir di rumah adik tersebut. Aku menanyakan kemajuan tulisannya. Ia menyerahkan buku kumpulan tulisannya. Ada banyak tulisan mulai dari cerita, puisi dan pantun.
Anehnya, dari sekitar 7 puisi yang dibuatnya, hanya 1 puisi yang berbeda dari puisi di buku contoh yang ku pinjamkan. Selebihnya sama.
Ketika ku tanya kenapa bisa persis sama begitu, spontan adik tersebut bersumpah bahwa ia tidak menyontek. Berkali-kali ia bersumpah bahwa ia sama sekali tidak tahu kenapa bisa persisi sama. Dalam hati aku kebingungan. Namun aku tetap tersenyum saja dan tidak bisa memaksa ia untuk jujur.
Yah, aku tetap tersenyum dan tetap menyemangatinya untuk terus menulis. Insyaallah jika tulisannya sudah banyak dan memenuhi criteria untuk menjadi sebuah buku, akan segera dicetak seperti buku contoh tadi. Terakhir, aku berpesan pada adik tersebut untuk selalu jujur dalam hal apapun dan juga bercerita tentang konsekuensi untuk seseorang yang tidka jujur. Ia pun kemudian menganggukkan kepalanya. (11 des 2012)

Prasangka tentang puisi

by on Desember 11, 2012
Hari ini aku pulang ke rumah agak cepat. Lantaran sepulang kerja aku tak jadi mengisi halaqoh adik-adik. Satu jam sebelum jam kerja ha...

Aku tadi sengaja shalat ashar di mushollah rektorat unri. Rencananya habis ashar sekitar jam 4 akan ada kajian bersama formasi inhu. Cukup lama aku menunggu akhirnya sekitar setengah 5 sore itu ada beberapa pengurus formasi inhu yang datang. Diikuti kemudian oleh beberapa orang anak inhu lainnya yang baru saja memulai lembaran kuliahnya. Tapi bukan itu yang ingin ku ceritakan disini.

Ketika shalat ashar tadi, ada dua orang perempuan dewasa yang juga shalat dan ku perkirakan usianya paling jauh bertaut 5 tahun di atasku. Cantik. Mereka berdua cantik dan putih. Jadi ngiri lihatnya (perempuan mana sih yang gak kepengen tampil secantik mungkin, seindah mata memandang secara fisik).  Mereka memakai pakaian serba hitam dengan rambut hitam yang diikat di belakang. Bulu mata palsunya yang terkena basahan air menambah hidup dan indah memandang wajah mereka.

Selesai shalat, aku berdzikir sesaat. Sebelum melanjutkan berdoa, aku memandang ke arah mereka. Terlihat mereka berdua tengah khusyuk memanjatkan doa. Aku tak tahu apa isi doa mereka, namun ku lihat dari cara mereka berdoa, aku merasa mereka tengah meminta sesuatu pada Sang Maha Pemberi.

Aku kemudian membiarkan mereka larut dalam doanya karena aku juga hendak berdoa. Selesainya aku berdoa, mereka masih khusyuk berdoa. Jamaah lain telah berangsur berkurnag. Ku lihat seorang dari mereka akhirnya mengakhiri ritual suci ini. Tapi yang satunya lagi masih khusyuk hingga beberapa menit kemudian barulah ia benar-benar mengangkat kepalanya dan menyudahi doanya sore ini. Temannya yang satu telah menunggu di pinggiran musholla dan kemudian mereka berdua berlalu dari hadapanku yang masih duduk di musholla.

Aku tidak mengenal mereka dan bahkan tidak sempat berkenalan karena mereka terlihat terburu selesai shalat ini. Tapi ketika aku melihat mereka tengah khusyuk berdoa, aku ikut mengaminkan doa mereka. Aku tak tahu apa yang mereka pinta tapi aku yakin mereka tengah merayu allah untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk hidup mereka dan aku pun mengaminkan lagi.

Aku cuman bisa mengambil kesimpulan bahwa, mungkin ada banyak wanita lainnya yang tampil mungkin tidak sebagai diri mereka yang aslinya suci dan ingin senantiasa menjadi orang yang suci. Namun karena mereka hidup di dunia yang ‘serba ramai’, mau gak mau mereka ikutan menjadi ‘ramai’. Alhamdulillahnya, mereka tetap ingat untuk bersyukur kepada Sang Penciptanya. (10 des 2012)

Seorang hamba berdoa

by on Desember 11, 2012
Aku tadi sengaja shalat ashar di mushollah rektorat unri. Rencananya habis ashar sekitar jam 4 akan ada kajian bersama formasi inhu....


Rabb, penggenggam dunia akhiratku...
betapapun aku kini ada,
bahkan lebih rendah dari apa yang ku kira, hanya kasih sayangMu yang mampu mengubah semua.

Rasulullah, sekalipun aku mengaku ummatmu...ada banyak amal yg tak seperti contohmu. itu karena khilaf dan kurangnya ilmuku. Aku akan terus berbenah diri dan berharap besar syafaatmu kelak.

Dan hari ini, aku akan kembali menata hidupku dan berharap ridho Allah bersamanya dan sesuai dengan teladanmu ya Rasul. Lindungi aku, keluargaku dan sahabat2 yang telah mendoakanku. Permudah urusan kami di dunia dan akhirat. Amiiin.