Well, rasanya ingin senyum-senyum sendiri manakala satu per satu target mulai melangkah dan akhirnya berujung pada kenyataan. Di sinilah aku sekarang. SMA NEGERI 1 TIOM, Kabupaten Lanny Jaya-Papua.

Ingin rasanya berteriak. Aaaaaaaa....
Sekarang bisa mengajar kimia SMA seperti inginku. Merencanakan beberapa kegiatan pengembangan diri untuk siswa. Bersama teman-teman yang punya pikiran sama. Paling tidak, keras kita katakan TIDAK main-main datang ke sini untuk kedua kalinya. Kedatangan kita untuk kedua kalinya ke sini dengan semangat dan motivasi yang lebih besar untuk pendidikan Lanny Jaya.

Aku di sini bersama Afni, Ires dan Maya. Selain mengajar kimia, kami juga diamanahkan untuk mengajar matematika. Ketika kelas kosong juga masuk memberikan motivasi belajar atau sekedar memberikan catatan akan pelajaran yang harusnya mereka pelajari waktu jam kosong.

Kami juga punya rencana-rencana lain terkait eskul sekolah. Masih rahasia deh. Nanti ketika satu per satu telah berjalan lancar, aku akan publikasikan di sini tentunya. Maklum, wifi sekolah stand bye ketika lampu menyala. Mau siangkah, malamkah, toh kami tinggal di salah satu ruangan di kantor sekolah.

Nanti akan ku ceritakan detail tentang sekolah ini.

Papua, Tiom lagi

by on Oktober 13, 2014
Well, rasanya ingin senyum-senyum sendiri manakala satu per satu target mulai melangkah dan akhirnya berujung pada kenyataan. Di sinilah ak...

Deadline 17 Oktober 2014

Menyambut Hari Listrik Nasional yang ke-69, PT PLN (Persero) dan BLOGdetik menggelar lomba blog yang bertemakan “IdeKU Untuk PLN” dengan hadiah uang tunai total Rp 40 Juta.

 
Tema Kontes :
klik utk perbesar

IdeKU Untuk PLN

Syarat dan ketentuan yang harus kalian perhatikan, sebagai berikut :
  1. Peserta wajib menjadi follower Twitter @BLOGdetik & sudah like Fanpage Facebook BLOGdetik
  2. Peserta wajib menjadi follower Twitter @PLN_123
  3. Peserta adalah Warga Negara Indonesia dan tidak ada batasan usia
  4. Peserta bebas menggunakan blog apapun (BLOGdetik, blogspot, wordpress, kompasiana, dll). Namun jika menggunakan BLOGdetik akan dimasukkan di HOT BLOG
  5. Peserta wajib memasang banner lomba pada widget sidebar blog atau didalam postingan sebagai tanda keikutsertaan kontes
  6. Di dalam postingan, minimal ada satu kata “PLN” yang di hyperlink ke www.pln.co.id
  7. Di dalam postingan, minimal ada satu kata “blog” yang di hyperlink ke www.blogdetik.com
  8. Tulisan bukan hasil copy paste, jika mengutip, wajib mencantumkan sumber/ referensi!
  9. Postingan ditulis dalam bahasa Indonesia
  10. Share judul dan shortlink tulisan di Twitter dengan mention @pln_123 dan @blogdetik menggunakan hastag #ideKUUntukPLN
  11. Kirim URL lengkap postinganmu dengan mengisi form di halaman Daftar
  12. Tulisan tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual pihak manapun juga
  13. Tulisan tidak boleh bermuatan politik dan SARA
  14. PT PLN (Persero) dan BLOGdetik berhak untuk menggunakan (termasuk namun tidak terbatas mengedit dan memodifikasi) seluruh karya (postingan) peserta yang diikutsertakan dalam kompetisi ini untuk segala kepentingan
  15. PT PLN (Persero) dan BLOGdetik berhak untuk mendiskualifikasi peserta dan/atau pemenang yang dianggap melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan kompetisi ini.
  16. Kompetisi tidak berlaku untuk karyawan PT PLN (Persero) dan detikcom, namun tidak tertutup bagi keluarga yang ingin mengikutinya dan diperbolehkan.
  17. Disclaimer! Tulisan di luar tanggung jawab PT PLN (persero) dan BLOGdetik
PERIODE LOMBA :
  1. Periode lomba : 21 September - 17 Oktober 2014
  2. Penilaian lomba : 20 - 22 Oktober 2014
  3. Pengumuman pemenang : 24 Oktober 2014
  4. Penyerahan hadiah : 27 Oktober 2014
SISTEM PENJURIAN :
Penilaian postingan blog terbaik akan dilakukan oleh tim BLOGdetik dan juga tim Humas PT PLN (Persero) berdasarkan isi penulisan, kesesuaian tema, minimal pencantuman keyword dan gaya tulisan.
Pajak hadiah ditanggung oleh Pemenang. Promo ini tidak dipungut biaya. Hati-hati penipuan!
Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat!
Postingan bisa berupa pendapat ataupun masukan tentang ide untuk PLN yang lebih baik dan jangan lupa daftarkan postingan anda di SINI!
Acara ini dipersembahkan oleh PT PLN (Persero) dan BLOGdetik.

Sumber: http://akudanpln.blogdetik.com/
NB ! Silahkan Copy paste, dengan tetap mencantumkan sumber ke info-lomba.com juga. Trims :-) Follow twitter kami: @infolomba_indo Like Fb kami: info lomba
Alhamdulilah wa syukurilah, akhirnya bisa mengelola catatan ini lagi. Setelah sekian lama tidak memiliki kesempatan untuk men-upload tulisan2 terbaruku. Well, mudah2n bisa lebih rapi lagi yak ne blog.

Pokoknya aku mau cerita banyak tentang hari-hariku selama ini. Aku juga udah janji bakal lebih serius lagi dalam menulis. Jagan lupa tinggalin komentarnya yaaaa setelah baca tulisan aku.

Bye...Bye...
wah...wah...wah...(logat Papua)

Alhamdulillah

by on September 11, 2014
Alhamdulilah wa syukurilah, akhirnya bisa mengelola catatan ini lagi. Setelah sekian lama tidak memiliki kesempatan untuk men- upload tulisa...


Tugas kami adalah mengajar. Tapi sebagai pengajar, kami tidak boleh berhenti belajar. Karena itu, kami senantiasa belajar dan belajar untuk terus meningkatkan kemampuan kami dalam pengabdian ini.
Pertama kali tiba di tempat ini, hanya satu kalimat yang senantiasa ku ingat, “Guru-guru ini harus dikasih hidup.” Ya Tuhan, apakah ini pertanda bahwa daerah ini  begitu ekstrim seperti kata-kata orang kebanyakan? Tanyaku dalam hati. Sekalipun begitu, aku dan teman-teman yang ditugaskan di SD Inpres Poga terus memompa semangat kami lahir maupun batin. Kami harus memberikan yang terbaik untuk anak bangsa. Sebagaimana tujuan kami Maju bersama mencerdaskan Indonesia.

Mengandalkan yang ada
Di saat anak-anak mulai belajar mengeja kemudian membaca, terus menulis dan menghitung, kami juga belajar, mempersiapkan pelajaran untuk waktu-waktu selanjutnya. Kami tidak berpikir untuk bantuan dari luar. Kami hanya memikirkan bagaimana anak-anak bisa belajar lebih baik dan banyak sekalipun dalam keterbatasan. Tanpa melupakan aslinya diri mereka, kami harus menjadikan mereka lebih baik dari pada sekarang.
Kami hanya mengandalkan indera yang diberikan oleh Tuhan. Begitupun media pendukung. kami hanya mengharapkan alam yang terus dan terus memberi kami inspirasi. Sembari anak belajar, kami pun belajar menjadi guru yang kreatif.
Sekolah ini seakan terputus dari akses kemajuan, tidak ada sinyal dan letaknya yang begitu jauh dari pusat kabupaten. Anak-anak belajar matematika menggunakan jari yang dimiliki dan juga berewak (semacam bambu yang diameternya kecil). Berewak ini dipotong-potong seukuran ruas jari. Inilah alat yang digunakan dalam menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan juga pembagian.
  Ada lagi pelajaran sains. Sekalipun secara kurikulum, anak-anak mungkin harus bekerja keras untuk bisa mengikuti kurikulum nasional, tapi tidak membuat patah semangat. Setiap hari, pelajaran di sekolah diselingi pelajaran sains yang menarik. Anak-anak diajak untuk praktek langsung.
Pengenalan indera tubuh dan fungsinya pada anak kelas dua dilakukan dengan cara melibatkan mereka yang menjadi sebagai peraga yang ditutup matanya, kemudian diminta untuk menebak benda yang dipegang.. dicium dan dirasa. Ada juga pengenalan wujud benda yaitu dengan cara membawa banyak benda ke dalam kelas dan memindah-mindahkan tempatnya untuk perubahan bentuknya. Disamping itu., untuk mengenalkan teknologi, pembelajaran di dalam kelas terkadang dilakukan menggunakan laptop yang dihubungkan ke monitor flat yang berfungsi sebagai infokus.
Paling tidak, usaha yang dilakukan ini membuat antusias anak dalam belajar semakin bertambah dan  bisa sedikit mengobati rasa rindu mereka untuk berkembang dengan pesat.
Untuk mengenalkan cuaca, anak diajarkan untuk tidak melihat cuaca untuk pergi ke sekolah karena bisa jadi langit gelap karena mendung bukan karena hari masih pagi dan matahari belum terbit. Mereka juga membuat taman, mengajarkan caranya mencintai lingkungan sekalipun alam Papua masih sangat hijau.
Potensi mereka banyak
Tak pernah terpikirkan untuk hal-hal yang muluk. Yang kami tahu, setiap anak adalah hebat dengan potensinya masing-masing. Inilah anak-anak kami. Kami ajarkan semuanya. Tapi tentunya mereka punya jalurnya masing-masing.
Ada anak yang matematilka-logic dan linguistiknya baik. Setiap ku minta menuliskan cerita, ia tak mengeluh. Ada As yang sekarang duduk di kelas enam dan juga Juluge (kelas 2). Mereka adalah kontributor tetap untuk buletin sekolah dan juga karya mereka yang sering ku kirimkan ke media lain.
Ada anak yang matematika-logic dan linguistiknya biasa-biasa saja tapi memiliki kemampuan spatial-virtual yang baik. Namanya Diles dan juga kelas dua. Ada lagi anak yang linguistiknya kurang namun kinestetik. Dialah penjaga gawang terbaik, namanya Yusman (Kelas 3) dan juga Amitera (Kelas 2) yang suka menari dan berlenggok. Ditambah kemampuan-kemampuan lainnya yang perlahan kami para guru coba salurkan.
Yah, jelas saja. Sebagai guru yang terus belajar, kami berusaha untuk terus memperhatikan anak kami dengan baik. Mereka anak asli Papua dengan segala potensinya. Mereka juga anak Indonesia. Begitupun kami, guru yang terus belajar, belajar menjadi gurunya manusia. Guru yang selalu memotivasi anak-anaknya untuk lebih maju tanpa mengabaikan perlakukan sebagaimana tabiat anak-anak itu.

Martina Eka Desvita, S.Pd
Guru SM-3T SD Inpres Poga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua
NB:
Maaf pembaca, gambar2nya lum bisa ditampilkan karena sesuatu. Tapi ini ada gambar publikasi di medianya. Majalah World Papua edisi Juni 2014.
 

Menjadi Gurunya Manusia

by on September 11, 2014
Tugas kami adalah mengajar. Tapi sebagai pengajar, kami tidak boleh berhenti belajar. Karena itu, kami senantiasa belajar dan belajar unt...



Hm…udah lama gak nulis di rumah mungil ini. Habis aku lebih memilih untuk menulis untuk dikirm ke media massa dan fokus menyelesaikan target menulis buku dan novel. Tapi so, well..yang penting nulis kan??
Hari ini tuh rencananya emang mau ke Wamena lanjut ke Makki, ada rapat KKG esok harinya. Tapi di sore hari pasca pulang mengajar. Tapi sekitar jam 11 gitu, dua orang polisi datang ke Poga bersama seorang staff dinas P & P Lanny Jaya yang ku kenal ibu itu adalah mamanya Bela. Seorang siswa di kelas 1 SD INpres Tiom. Tempat aku sempat menjadi guru tamu.
Mereka bilang dua orang temanku diculik tadi malam sekitar jam 1. Sontak kita kaget. Mereka adalah teman-teman yang sebelumnya juga mendapat musibah karena tengah malam didatangi OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang meminta uang dengan ancaman nyawa.
Wih…apalagi nihy. Kisah di SM-3T Lanny Jaya…
(Wamena, 06 Maret 2013)

Tragedi di SM-3T

by on Maret 06, 2014
Hm…udah lama gak nulis di rumah mungil ini. Habis aku lebih memilih untuk menulis untuk dikirm ke media massa dan fokus menyelesaikan...
Yayayaya....
Menghabiskan akhir tahun 2013 dan menyambut awal tahun 2014 di Wamena. Sebuah kota yang tak pernah mampir di pikiranku. Tapi kenyataannya begini. AKu berada disinii sekarang. Mengabdi pada ibu pertiwi.

Sekalipun tanah ini adalah tanha yang banyak ditakuti orang. Tapi aku percaya allah selalu bersamaku setiap waktu. Ini adalah jalan juangku. Niatku semata-mata untuk negeri ini karena allah swt.

Jangan heran jika nnati aku tak dapat dihubungi karena tempat tugasku di Poga tidka ada sinyal. Nanti aku akan kabari keluarga dan sahabat kembali jika aku ke Wamena lagi.

Awal Tahun di Wamena

by on Januari 03, 2014
Yayayaya.... Menghabiskan akhir tahun 2013 dan menyambut awal tahun 2014 di Wamena. Sebuah kota yang tak pernah mampir di pikiranku. Tapi k...




Ku lihat tanahmu subur
Ini bila ku bandingkan dengan di sini
Cahaya mentari memberikan harapan demi harapan baru
Padahal kebangsaan kita sama
Indonesia
Sejenak ku pikirkan tentang langkahku ini
Aku seperti mengagak-agak maju mundur
Aku sadar itu,
Tetap waspada pada jurang kesia-siaan
Ku ingat lagi amanah negeri,
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Lalu apalagi?
Tak ada yang harus ku khawatirkan
Karena peluang tidak akan pernah datang pada orang-orang yang tidak siap
Dan aku,
Ada pada fase itu
Ku bayangkan wajahmu
Menengadah pada merah-putih
Di hadapanmu aku berdiri
Tersenyum bangga padamu
Dan tak lama kemudian, kau katakan
“Terima kasih Ibu Guru”
Cukup, itu lebih dari cukup
Untukku yang seorang muda,
Yang tengah menunaikan janji mengabdi untuk bangsa

(Pekanbaru, 01 September 2013)