inginku suatu hari nanti bisa menjadi guru plus penulis
seperti seorang senior yang tlah terlebih dahulu terjun ke dua dunia ini
sepertinya menyenangkan
dapat saling bertukar pikiran
saling melengkapi satu sama lain dalam menimba ilmu
meski kurasa
tak mungkin angin membiarkan jalan ini lengang tanpa hembusannya
merelakan aku lewat dari jalan berliku dengan mudah
yah, tak mungkin

Cita-cita

by on Januari 25, 2016
inginku suatu hari nanti bisa menjadi guru plus penulis seperti seorang senior yang tlah terlebih dahulu terjun ke dua dunia ini sepe...


aku ini orang yang mencintai cinta damai
tak pernah sedikitpun terpikir olehku untuk memiliki musuh di dunia ini.
tanya kenapa?
karena jadi orang baik yang melakukan yang baik-baik aja belum tentu masuk surga
apalagi kalau jadi orang yang tidak baik dan melakukan yang tidak baik pula
lantas banyak orang yang membenci
apa kata neraka?
neraka bakal tertawa sejadi-jadinya
disaksikan banyak makhluk sebelum dilemparkan ke dalam api
uh, aku takut
tapi dia terus membuatku kesal
ada saja ulahnya yang seakan-akan dibuat
ups, aku tidak negatif thingking kawan
ini kenyataan
kurasa tak perlu pula aku membeberkan panjang lebar
itu sama saja membuka aib
toh, aib diri ini saja sudah terlalu banyak
bersyukur allah masih menyimpannya dan tak membukanya secara nyata pada manusia



seorang adik mengirimkan pertanyaan pada inbox facebook-ku
“Kakak kapan main ke sini?”
susah kali menjawab pertanyaan itu saat ini
“doakan saja dalam waktu dekat kakak punya kesempatan dan rezki”
aku tak tahu harus menjawab apa lagi
adikku tak pernah tahu apa yang sedang kupikirkan dan kupersiapkan
karena nyatanya aku memang tak pernah mengatakan
tak perlu kan bulan selalu datang saat bintang memintanya datang
sementara bintang sendiri tak jelas kapan hendak datang

Pertanyaan tersulit

by on Januari 25, 2016
seorang adik mengirimkan pertanyaan pada inbox facebook-ku “Kakak kapan main ke sini?” susah kali menjawab pertanyaan itu saat ...


apakah cemburu ataukah iri?
melihat orang lain senang kita tak senang
ah, mungkin hati ini sedang sakit
ah, mungkin saja tidak
ada alasan yang ingin ku sampaikan kenapa aku sampai begini.
tapi biarlah, hujan malam ini sajalah yang tahu
betapa aku sesungguhnya cemburu dan juga iri
melihat waktu sedang berpihak padanya


Akhirnya bisa posting tulisan lagi di halaman ini. Rindu berat bisa menuangkan semua yang dirasakan, dipikirkan dan dilakukan selama hari-hari yang terus berjalan ini. Entahlah, seperti orang pelosok yang baru nemu internet di kota. Lebih-lebih pula parahnya lagi dari pada tinggal di pelosok Papua waktu itu. Waktu di Poga saja, setiap turun ke Wamena selalu punya target buat mengirim tulisan ke media atau sekedar posting tulisan di blog. Tapi sekarang kembali hidup di kota malah vakum. Bener kata orang-orang kebanyakan. Justru lengkap dengan fasilitas dan sarana seringkali melenakan orang untuk berkarya.
Oke, cukup sudah kelalaian selama 2015. Well, sebenarnya gak lalai-lalai amat. Setiap minggu alhamdulillah masih menulis. Cuman emang gak dipublish disini dan juga gak ngirim ke media. Kurang pede nih. Biarlah sementara tulisan-tulisan itu mengendap bersama tumpukan tulisan lainnya di laptop. Tak dipungkiri, tugas belajar mahasiswa PPG (pendidikan profesi guru) pasca SM-3T ini cukup melelahkan. Terlebih bahan bacaan yang fokus dibaca ya seputar perangkat pembelajaran dan materi pelajaran kimia. Tulisan-tulisan selama di Papua dulu juga belum sempat direvisi. Target bikin buku solo dari tahun ketahun molor.

Ya sudahlah ya. Tahun lalu biarlah berlalu dan menjadi catatan kelama betapa kurang produktifnya aku. Meski begitu, tahun lalu masih sempat juga punya sedikit karya berupa buku antologi “Riwayat Asap” bersama para penulis Forum Lingkar Pena (FLP) Riau dan juga “Menjadi Guru” bersama para guru se-Riau. Woaaa...Kalau mengingat asap dan pendidikan, banyak banget yang mau ku tulis. Well, 2016 ini aku akan berusaha bangkit untuk terus istiqomah menulis dan terus belajar menjadi seorang penulis yang baik di samping menjadi guru profesional.

Good Bye 2015 and welcome 2016.

Tinggalkan dan lupakan yang buruk. Berbuatlah lebih baik lagi. Tujuannya hanya satu saja. Dimanapun dan apapun yang kita lakukan, semua itu pada akhirnya bermuara kepada yang satu. Allah SWT.

Penjabaran dari bermuara kepada yang satu ini dalam aplikasinya sebagai seorang manusia adalah melakukan yang terbaik, memberikan kontribusi terbaik dan memberikan teladan yang baik kepada ummat sehingga pada akhirnya islam akan kembali pada kejayaannya. Allahu akbar!

Tarai, 2 Januari 2016

WELCOME 2016

by on Januari 02, 2016
Akhirnya bisa posting tulisan lagi di halaman ini. Rindu berat bisa menuangkan semua yang dirasakan, dipikirkan dan dilakukan selama ...