Umm...aku harus memulai tulisan ini dari mana ya?
Aku bingung. Bingung lagi, bingung terus yah beneran bingung jadinya.
Baiklah, spontan aja malam itu langsung fix jadwal
nonton bareng alias nobar film KMGP (Ketika Mas Gagah Pergi) bareng anak-anak
Forum lingkar pena (FLP) Riau . Antusias banget coy. Aku sendiri sempat mau
nonton pas diputar perdana di XXI Ciputra. Tapi waktu tak berpihak padaku. Ada
kendala. Jadilah tanpa pikir panjang meski kantong kering, aku pun mengiyakan
daftar nobar.
Kami janjian langsung nonton di Holiday 88,
berhubung tiket di sana lebih murah. Rp.30.000, dari pada di XXI seharga
Rp.40.000. Untung Rp.10.000 buat beli air minum (Otak ekonomi). Heheh. Sempat
hujan lebat di area ardath dan aku pun memakai mantel sampai di tempat.
Ternyata anak-anak udah ramai dan tersenyum melihat kami (aku dan Nur) tiba.
Selidik punya selidik. Film katanya pindah jam tayang menjadi sore menjelang
magrib karena hari sebelumnya sepi penonton.
Kami pun lari ke XXI Ciputra. Eh, sepihak aja
katanya jadwal tayang juga pindah ke jam yang sama di Holiday yaitu jam 17.50
Wib. Nanggung mau magrib dan aku harus buka puasa trus shalatnya? Izin shalat
pas film tayang dan memang merelakan ketinggalan beberapa adegan.
Meleset. Kami coba lobi pihak bioskop untuk mengembalikan
jadwal seperti di web nya. Jam 14.40 Wib. Lagi-lagi gagal. Sampai akhirnya
tercetus ketika Mas Gaga(L) pergi. Padahal ya, kami sudah berkumpul sekitar 30
orang. Dan film yang diputar saat itu adalah sebuah film anak dari luar negeri.
Panasnya lagi, penontonnya cuman 5 orang. Beberapa teman melobi lagi karena
kami lebih banyak daripada yang menonton film yang bakal tayang. Apalah ini.
Pikirku.
Kalau benar ini adalah bisnis, dalam bisnis kan
bakal memilih penonton yang jumlahnya banyak dan membiarkan film dengan
penonton yang sedikit ini yang mengalah. Apalah daya. Kita bukan siapa2.
Berhenti sampai di situ. Banyak yang pulang setelah sempat foto sama
spanduknya. Heheh.
Aku masih galau karena jadwalnya yang gak banget.
Tapi sayang, karena satu misi tertentu yang aku bakal ceritakan di tulisanku
selanjutnya, akhirnya aku memutuskan untuk menonton. Jadilah kami dari pengurus
FLP hanya berlima. Lainnya adalah adik2 di kampus yang dari awal bersama dan
kemudian pulang ke rumahnya dan kemudian datang lagi ke bioskop.
Nungguin film diputar foto dulu
Lima menit sebelum film diputar, Ali Syakieb dan
Aquino Umar muncul dari tangga dekat foto box, dimana aku numpang duduk
daripada lesehan seperti orang demo di adegan lobi melobi tadi.
Kalian tahu, Ali Syakieb melangkah pecicilan. Persis
seperti anak Skateboard, Shuffle dan
sebagainya. Topinya gak lepas, you know. Di
sampingnya ada ‘Gita’ Aquino Umar yang mungil, imut dan fresh remaja banget.
Anak-anka yang pada nungguin mereka peciciplan foto sana sini. Aku cuman
memandangi aja. Begini rupanya fans ketemu
artis kayak aku zaman jahiliyah dulu. Masih mending aku sih, cuman minta tanda
tangan artis dan foto bareng sekedarnya.
Si Ali memesan minuman. Kalian tahu apa yang terjadi? Bapak2 dna abang2 petugas di bioskop
itu tadi yang mengabaikan dan memandang aneh kami, plus mbak2 pelayan di sana
pada mendekat. Terlebih Mbak pelayan yang Ali beli minum di tempatnya. AH, aku
gak bisa melukiskan betapa genit, pecicilan dan terkagum2nya dia akan
kegantengan sungguhan Ali. Sumpah sampe dorong2an ama temannya mungkin berebutan
mau membuatkan minum buat Ali. Sayang gak pede buat ambil gambarnya.
Yang lain masih pada sibuk foto sana sini, aku dan
temanku masuk ke studio 5 terlebih dahulu karena film sudah mulai. Ketika film
dimulai, smaar2 ku lihat mereka berdua duduk di bangku depan. Kemudian keluar
lagi. Film terpaksa berlanjut dan aku harus keluar karena waktunya shalat
magrib. Orang pada berebutan ke musholla. Aku paling belakang. Kulihat mereka
berdua santai menikmati makanan di food
court. Aku tersenyum. Dag dig dug pengen foto bareng tapi aku
pemaluuuuuu....
Seusai shalat aku juga paling terakhir, mereka masih
santai. Padahal ini adalah kesempatan bagus buat selfie bareng dengan suasana
natural. Tapi aku tak sanggp melakukannya. Aku pemalu. Padahal aku sudah
mempersiapkan handphoneku dan
berpikir barangkali bakal ketemu mereka di luar ketika izin shalat. Serius, aku
melewatkan dua momen yang mungkin bakal penting banget bagi fans fanatik. Tidak bagiku. Aku hanya
ingin foto buat tulisan di blog ini.
Film pun berlanjut. Di tengah jalan mati lampu coy.
Aneh. Anehnya lagi tak satupun petugas yang bersegera datang dan memperbaiki
keadaan atau meminta maaf atas kejadian ini. Sudahlah. Pikirku.
Di luar diadakan meet
and greet plus foto bareng. Aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
Orang semua pada sibuk foto dan akhirnya aku dapat foto bareng mereka tanpa
susah payah. Thanks juga buat fotorgrafer standbye-nya FLP Pak Romi dan Ketua
rombongan Adit. Juga Noviani. Kita berlima adalah tim solid buat foto barenga.
Hahaha...Gitu dulu deh. So far, itu hikmah nonton KMGP hari ini. Nonton filmnya ketemu artisnya. Ntar nyambung ke tulisan berikutnya ya tentang hikmah yang
kudapatkan selama menunggu dan juga hikmah dari film yang ku tonton ini. So,
stay tune in this blog, Oke!
Ini Sesi foto artis
3 Dara FLP Riau yang bertahan bareng Aquino 'Gita' Umar
Gue bareng Aquino Umar n Ali Syakieb
With Penonton lainnya
Tim FLP Riau yang bertahan