Hari masih pagi lagi, adikku menelpon. Dia mengatakan bahwa tadi malam dia tidur cepat. Seusainya tes persiapan di salah satu lembaga toefl di Pekanbaru, ia diguyur hujan ketika hendak pulang hingga akhirnya memutuskan pulang hujan-hujanan.

Lalu aku pun tak sabar menanyak hasilnya. Dia mengatakan bahwa baru saja mendapat sms dari lembaga tersebut yang mengatakan skornya hanya 407. Itu artinya dia belum lulus. Aku baru bangun tidur. Antara bingung dan harus tetap semangat memotivasinya karena ini adalah baru awal. Tes sesungguhnya akan dilaksanakan pada hari sabtu esok. Syarat lulus adalah 450 dan dia harus mendapat skor minimal 550 karena hendak mengejar beasiswa S2 dari lpdp.

“Gapapa, kan tes sesungguhnya hari sabtu. Belajar lagi ya, dek! Tetap semangat!”

Tak ingin panjang lebar. Namun harus selalu berada di sisinya untuk menyemangati. Aku pun cerita sana sini tentang teman-temanku yang bisa lulus hanya satu kali ujian tanpa les. Well, banyakin shalat malam, dhuha, tilawah dan ibadah lainnya, dek. Hanya itu pesanku lagi. Kembalikan pada allah karena telah terbukti pada keadaan yang aku hadapi saat UTN.

Karena puasa dan tidak ada aktifitas lain, aku bingung dan malas ngapa-ngapain. Aku hanya memikirkan bagaimana caranya agar adikku tetap semangat dan tetap optimis dalam meraih cita. Aku terlalu khawatir padanya.

Akhirnya aku pulang ke rumah. Tak terlalu khawatir mukanya bakal berubah karena di telepon terakhir tadi, pembicaraan kami tidak memanas lantas berkelahi. Aku semakin lebih mengalah sekarang. Tak ada untungnya juga membantah dia yang super duper keras kepala.

Dia memintaku masak karena dia udah beli bahan masakan tadi. Sekalian, berhubung aku sedang puasa dan tidak ada lauk untuk makan malam. Sementara aku memasak, ia berpikiran untuk mengemasi kamar satu yang sebelumnya kamar dia dan sempat menjadi gudang dan jalan lewat. Waktu itu aku sudah memintanya agar membersihkan kamar yang kami pakai bersama karena sebentar lagi aku akan keluar dari asrama dan kembali lagi ke rumah. Alhasil, ia pun sibuk membersihkan rumah.

Yah, di sini terkadang aku merasa iba mengapa yang ia cita-citakan belum juga terwujud. Melihat dia sangat detail dalam urusan rumah. Gak ada tandingannya dalam hal urusan tata menata rumah, barang-barang bagus dan murah serta penampilan yang oke punya.

“Sekalian semuanya dibersihkan ya, dek. Aku gak bisa. Kan tahu jangankan membersihkan, kena debunya dikit aja aku bakal flu dan kamu bakal merepet karena bersinku yang tak berhenti.”

Dia pun manut. Dia membersihkan kamarku, kamarnya dan merapikan ruang tamu yang sempat berserakan karena perpindahan. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan menghargai satu sama lain. Aku menyayangimu karena allah, adikku. Dalam doaku selalu kupinta yang terbaik bagi hidupmu. Insyaallah akan indah pada waktunya jika allah tlah berkehendak atas apa yang kau inginkan dan itu baik menurut allah.

Tolong doakan adikku juga ya dalam doamu, teman. Jazakumullah khairan katsir.

Kamar bahagia, 2016


tak perlu kau lihat terlalu
kiri, kanan, depan, belakang
sudahi
agar berani melangkah dan melangkah terus
sampai akhirnya kau temukan itu lurus
puncak yang orang bilang ‘yes’
kau tetap dalam tenangmu mengudara

malam optimis, 2016

Sebagai sederhana

by on Januari 27, 2016
tak perlu kau lihat terlalu kiri, kanan, depan, belakang sudahi agar berani melangkah dan melangkah terus sampai akhirnya kau...


Pintu dibuka. Aku keluar
Sejenak berdiri merasakan partikel-partikel tanpa polutan
masuk lewat hidung dan menjalar ke seluruh tubuh
Aroma-aroma tanah basah bekas hujan semalam
dikelilingi langit terang dengan bintang-bintang masih benderang
Suara muazin baru berkumandang
Coba pejamkan mata sejenak
membiarkan energi positif berkumpul
agar bara langit yang ditakuti
menjelma menjadi payung-payung jitu
yang kan menghantarkanmu pada surga

Inilah waktu diawali dengan dua rakaatnya tak kau lupakan
lalu dua rakaat lagi
maka seluruh langit beserta isinya kan menjadi milikmu

ruang syahdu, 2016

Subuh yang syahdu

by on Januari 27, 2016
Pintu dibuka. Aku keluar Sejenak berdiri merasakan partikel-partikel tanpa polutan masuk lewat hidung dan menjalar ke seluruh tub...

Umm...aku harus memulai tulisan ini dari mana ya? Aku bingung. Bingung lagi, bingung terus yah beneran bingung jadinya.

Baiklah, spontan aja malam itu langsung fix jadwal nonton bareng alias nobar film KMGP (Ketika Mas Gagah Pergi) bareng anak-anak Forum lingkar pena (FLP) Riau . Antusias banget coy. Aku sendiri sempat mau nonton pas diputar perdana di XXI Ciputra. Tapi waktu tak berpihak padaku. Ada kendala. Jadilah tanpa pikir panjang meski kantong kering, aku pun mengiyakan daftar nobar.

Kami janjian langsung nonton di Holiday 88, berhubung tiket di sana lebih murah. Rp.30.000, dari pada di XXI seharga Rp.40.000. Untung Rp.10.000 buat beli air minum (Otak ekonomi). Heheh. Sempat hujan lebat di area ardath dan aku pun memakai mantel sampai di tempat. Ternyata anak-anak udah ramai dan tersenyum melihat kami (aku dan Nur) tiba. Selidik punya selidik. Film katanya pindah jam tayang menjadi sore menjelang magrib karena hari sebelumnya sepi penonton.

Kami pun lari ke XXI Ciputra. Eh, sepihak aja katanya jadwal tayang juga pindah ke jam yang sama di Holiday yaitu jam 17.50 Wib. Nanggung mau magrib dan aku harus buka puasa trus shalatnya? Izin shalat pas film tayang dan memang merelakan ketinggalan beberapa adegan.

Meleset. Kami coba lobi pihak bioskop untuk mengembalikan jadwal seperti di web nya. Jam 14.40 Wib. Lagi-lagi gagal. Sampai akhirnya tercetus ketika Mas Gaga(L) pergi. Padahal ya, kami sudah berkumpul sekitar 30 orang. Dan film yang diputar saat itu adalah sebuah film anak dari luar negeri. Panasnya lagi, penontonnya cuman 5 orang. Beberapa teman melobi lagi karena kami lebih banyak daripada yang menonton film yang bakal tayang. Apalah ini. Pikirku.

Kalau benar ini adalah bisnis, dalam bisnis kan bakal memilih penonton yang jumlahnya banyak dan membiarkan film dengan penonton yang sedikit ini yang mengalah. Apalah daya. Kita bukan siapa2. Berhenti sampai di situ. Banyak yang pulang setelah sempat foto sama spanduknya. Heheh.

Aku masih galau karena jadwalnya yang gak banget. Tapi sayang, karena satu misi tertentu yang aku bakal ceritakan di tulisanku selanjutnya, akhirnya aku memutuskan untuk menonton. Jadilah kami dari pengurus FLP hanya berlima. Lainnya adalah adik2 di kampus yang dari awal bersama dan kemudian pulang ke rumahnya dan kemudian datang lagi ke bioskop.
Nungguin film diputar foto dulu

Lima menit sebelum film diputar, Ali Syakieb dan Aquino Umar muncul dari tangga dekat foto box, dimana aku numpang duduk daripada lesehan seperti orang demo di adegan lobi melobi tadi.

Kalian tahu, Ali Syakieb melangkah pecicilan. Persis seperti anak Skateboard, Shuffle dan sebagainya. Topinya gak lepas, you know. Di sampingnya ada ‘Gita’ Aquino Umar yang mungil, imut dan fresh remaja banget. Anak-anka yang pada nungguin mereka peciciplan foto sana sini. Aku cuman memandangi aja. Begini rupanya fans ketemu artis kayak aku zaman jahiliyah dulu. Masih mending aku sih, cuman minta tanda tangan artis dan foto bareng sekedarnya.

Si Ali memesan minuman. Kalian tahu apa yang  terjadi? Bapak2 dna abang2 petugas di bioskop itu tadi yang mengabaikan dan memandang aneh kami, plus mbak2 pelayan di sana pada mendekat. Terlebih Mbak pelayan yang Ali beli minum di tempatnya. AH, aku gak bisa melukiskan betapa genit, pecicilan dan terkagum2nya dia akan kegantengan sungguhan Ali. Sumpah sampe dorong2an ama temannya mungkin berebutan mau membuatkan minum buat Ali. Sayang gak pede buat ambil gambarnya.

Yang lain masih pada sibuk foto sana sini, aku dan temanku masuk ke studio 5 terlebih dahulu karena film sudah mulai. Ketika film dimulai, smaar2 ku lihat mereka berdua duduk di bangku depan. Kemudian keluar lagi. Film terpaksa berlanjut dan aku harus keluar karena waktunya shalat magrib. Orang pada berebutan ke musholla. Aku paling belakang. Kulihat mereka berdua santai menikmati makanan di food court. Aku tersenyum. Dag dig dug pengen foto bareng tapi aku pemaluuuuuu....

Seusai shalat aku juga paling terakhir, mereka masih santai. Padahal ini adalah kesempatan bagus buat selfie bareng dengan suasana natural. Tapi aku tak sanggp melakukannya. Aku pemalu. Padahal aku sudah mempersiapkan handphoneku dan berpikir barangkali bakal ketemu mereka di luar ketika izin shalat. Serius, aku melewatkan dua momen yang mungkin bakal penting banget bagi fans fanatik. Tidak bagiku. Aku hanya ingin foto buat tulisan di blog ini.

Film pun berlanjut. Di tengah jalan mati lampu coy. Aneh. Anehnya lagi tak satupun petugas yang bersegera datang dan memperbaiki keadaan atau meminta maaf atas kejadian ini. Sudahlah. Pikirku.

Di luar diadakan meet and greet plus foto bareng. Aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Orang semua pada sibuk foto dan akhirnya aku dapat foto bareng mereka tanpa susah payah. Thanks juga buat fotorgrafer standbye-nya FLP Pak Romi dan Ketua rombongan Adit. Juga Noviani. Kita berlima adalah tim solid buat foto barenga. Hahaha...Gitu dulu deh. So far, itu hikmah nonton KMGP hari ini. Nonton filmnya ketemu artisnya. Ntar nyambung ke tulisan berikutnya ya tentang hikmah yang kudapatkan selama menunggu dan juga hikmah dari film yang ku tonton ini. So, stay tune in this blog, Oke!
 Ini Sesi foto artis

3 Dara FLP Riau yang bertahan bareng Aquino 'Gita' Umar

 Gue bareng Aquino Umar n Ali Syakieb

 With Penonton lainnya

 Tim FLP Riau yang bertahan




Kemarin siang aku membaca pm dari seorang temanku. Anaknya meninggal dunia. Yah, baru saja lahir. Sempat hidup beberapa menit di dunia. Lalu pergi untuk bertemu sang maha kuasa.
Baby Khiar.
Seorang bayi lelaki yang sangat sudah diharapkan kehadirannya oleh ayah dan bundanya.  

Aku memang belum memiliki anak. Aku juga belum pernah melahirkan. Namun aku dapat merasakan apa yang dirasakannya. Mungkin tidak sebesar perasaannya. Ketika seorang ibu mengandung, akan tampak perubahan menjadi lebih perhatian dan penyayang. Terlebih jika anak tersebut sudah lama dinantikan. Namun apa hendka dikata jika allah berkehendak lain. Allah menghendaki anak tersebut kembali ke sisiNya karena allah tahu anak tersebut nantinya akan dijadikan tabungan akhirat bagi kedua orang tuanya menuju surga kelak.

Jika ketika mengandung, ibunya sangat ikhlas dalam masa itu. Maka allah telah mencatatnya sebagai satu kebaikan. Ketika melahirkan, allah catat lagi sebagai amal kebaikan. Lalu anak itu diambil lagi oleh allah, maka pahala lagi ketika hati kedua ornag tuanya ikhlas menghadapi kenyataannya. Karena pada dasarnya semua yang bernyawa akan kembali kehadapan sang penciptanya.

Banyak ayat al-qur’an yang mengisahkan tentang kematian. Coba buka al-quranmu. Lalu renungkan.
1. إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Surat Az Zumar: 30).
2. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).
3. أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” (Surat An Nisa’: 78)
4. قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan”. (Surat Al Jumu`ah: 8).
“Sesungguhnya segala yang bermula itu akan berakhir, setiap yang kuat itu memiliki kelemahan dan setiap yang hidup pasti akan mati”

Itu sedikit yang bisa aku sampaikan ketika aku diingatkan kematian melalui baby mungil itu. Buat kita semua, kita senantiasa sama saling mengingati akan kematian dan senantiasa memperbanyak ingat mati ya. Kita gak tahu kapan dan bagaimana kit amati nanti. Anak kecil kalau meninggal sebelum baligh akan tetap suci. Nah, kita yang sudah besar dan banyak dosa ini bagaimana? Mari senantiasa juga dalam doa-doa kita meminta pada allah agar dimatikan dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiiin.

Meninggalnya baby Khiar

by on Januari 26, 2016
Kemarin siang aku membaca pm dari seorang temanku. Anaknya meninggal dunia. Yah, baru saja lahir. Sempat hidup beberapa menit di duni...
Serius, sampe semalam ini dan aku gak sadar tanggal tlah berganti. Ampun dah. Bener-bener blogging dari nol lagi. Padahal tampilan blogku yang kemarin udah keren banget menurutku. Berhubung pengen punya tampilan blog yang lebih keren, alhasil bongkar-bongkar ini isi internet tapi belum bisa. Mana uda gak punya tentor lagi.

Berhubung besok mau puasa lagi, so i must go to sleep now. Mudah2an besok dapat pencerahan mengelola template yang benar. Yang mau bantuin aku boleh....boleeehhh banget malah dapat bantuan di saat aku bingung banget gini.

Tidu dulu yaaaah buat nyari ilham. Biar pikirannya seger.


BInguuuuuuungggg

by on Januari 26, 2016
Serius, sampe semalam ini dan aku gak sadar tanggal tlah berganti. Ampun dah. Bener-bener blogging dari nol lagi. Padahal tampilan blogku ya...