Pascasarjana

Pendidikan merupakan pondasi utama bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Di tingkat sekolah dasar (SD), peran guru sangat penting karena masa ini adalah tahap awal pembentukan karakter, pemikiran kritis, dan pemahaman dasar siswa. Untuk menjadi guru yang unggul dan mampu menghadapi tantangan pendidikan modern, melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana menjadi salah satu langkah strategis. Pendidikan pascasarjana tidak hanya meningkatkan kapasitas intelektual, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kualitas pengajaran di sekolah dasar.

1. Peningkatan Kompetensi Profesional Guru

Melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana memungkinkan guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang lebih mendalam dalam bidang pedagogi, manajemen kelas, dan strategi pembelajaran. Program pascasarjana seperti Magister Pendidikan atau Magister Ilmu Pendidikan Dasar memberikan ruang bagi guru untuk memperdalam ilmu yang relevan dengan konteks pendidikan dasar, seperti:

- Teori pembelajaran terkini: Guru dapat mempelajari pendekatan pembelajaran inovatif yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa zaman sekarang.

- Pengelolaan kelas yang efektif: Memahami dinamika kelas dan bagaimana mengelola interaksi siswa dengan lebih baik, sehingga pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan menarik.

- Penggunaan teknologi dalam pembelajaran: Pendidikan pascasarjana juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang cara memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.


Dengan meningkatnya kompetensi ini, guru bisa menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21, seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), diferensiasi instruksi, dan pembelajaran kreatif berbasis teknologi.


2. Pengembangan Kurikulum yang Lebih Relevan dan Inovatif

Guru dengan pendidikan pascasarjana memiliki kesempatan untuk terlibat dalam pengembangan kurikulum yang lebih inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan pengetahuan tentang tren pendidikan global, guru mampu menyusun materi pembelajaran yang tidak hanya mengikuti kurikulum nasional, tetapi juga memperkaya pembelajaran siswa dengan pendekatan kontekstual, seperti mengaitkan pelajaran dengan fenomena sosial atau lingkungan sekitar.

Sebagai contoh, seorang guru yang mendalami ilmu pendidikan lingkungan dapat merancang modul pembelajaran terkait pendidikan berkelanjutan untuk diterapkan di kelas 5 SD. Hal ini memberikan dampak langsung pada pemahaman siswa tentang isu-isu global, sekaligus mengembangkan kesadaran mereka terhadap lingkungan.


3. Kemampuan Melakukan Penelitian untuk Pengembangan Sekolah

Pendidikan pascasarjana juga melatih guru dalam melakukan penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan sekolah. Penelitian tindakan kelas (classroom action research) menjadi salah satu instrumen penting bagi guru untuk mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran secara sistematis. Guru yang menguasai metode penelitian dapat:

- Mengidentifikasi masalah di kelas: Seperti kesulitan siswa dalam memahami materi tertentu, atau ketidakefektifan suatu metode pembelajaran.

- Menerapkan solusi berbasis riset: Guru bisa melakukan eksperimen dengan strategi pembelajaran baru, dan menggunakan data untuk menganalisis efektivitasnya.

- Berbagi praktik terbaik: Hasil penelitian ini bisa dibagikan kepada sesama guru atau diterapkan lebih luas di sekolah, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pengajaran secara keseluruhan.


4. Membangun Jaringan Profesional yang Kuat

Melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana juga memungkinkan guru untuk membangun jaringan profesional yang lebih luas. Di lingkungan akademik, guru akan bertemu dengan rekan-rekan sejawat dari berbagai latar belakang pendidikan, profesor ahli di bidangnya, dan bahkan peneliti pendidikan. Jaringan ini memberikan kesempatan bagi guru untuk bertukar pengalaman, memperoleh inspirasi baru, serta membuka pintu bagi kolaborasi dalam pengembangan materi pembelajaran atau penelitian pendidikan.


Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Meskipun melanjutkan pendidikan pascasarjana menawarkan banyak manfaat, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh seorang guru sekolah dasar:

- Waktu dan komitmen: Pendidikan pascasarjana menuntut waktu dan energi yang tidak sedikit. Guru perlu memastikan bahwa mereka dapat mengatur waktu antara tugas mengajar dan studi pascasarjana agar keduanya dapat berjalan lancar.

- Pembiayaan: Biaya pendidikan pascasarjana bisa cukup tinggi. Oleh karena itu, mencari beasiswa seperti LPDP,  Beasiswa Pendidikan Indonesia, Australia Awards, Fulbright bisa menjadi solusi untuk mendanai studi. 

- Aplikasi kepraktisan: Penting bagi guru untuk memastikan bahwa apa yang dipelajari di jenjang pascasarjana dapat diaplikasikan langsung dalam konteks pengajaran sehari-hari, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa secara langsung.




Beasiswa Pascasarjana


Siapa sih yang tidak tertarik melanjutkan pendidikan pascasarjana dengan beasiswa? Melanjutkan pendidikan pascasarjana dengan beasiswa dapat meringankan beban biaya dan memberikan akses pendidikan yang lebih luas. Tak perlu takut memilih universitas terkemuka. Namun memilih beasiswa yang tepat bisa jadi tantangan tersendiri. Terutama dengan begitu banyaknya opsi yang tersedia baik dari pemerintah, lembaga swasta, maupun internasional. 

Berikut ini adalah beberapa tips memilih beasiswa yang tepat agar sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pendidikan Anda.

1. Kenali Bidang Studi dan Rencana Karier Anda

Setiap beasiswa memiliki fokus atau bidang studi tertentu yang menjadi prioritas. Ada beasiswa yang mendukung berbagai jurusan, seperti LPDP, namun ada pula beasiswa yang fokus pada bidang spesifik, seperti Beasiswa Monbukagakusho untuk teknologi atau Beasiswa Mizan untuk penelitian ilmu sosial. Memilih beasiswa yang relevan dengan bidang studi Anda akan meningkatkan peluang diterima dan mendukung tujuan karier Anda dalam jangka panjang.

2. Tentukan Jenis Beasiswa yang Dibutuhkan

Beasiswa bisa berupa beasiswa penuh (full scholarship) atau beasiswa parsial. Beasiswa penuh umumnya mencakup biaya kuliah, biaya hidup, dan tunjangan lainnya, seperti Beasiswa Chevening atau Fulbright untuk studi di luar negeri. Sementara itu, beasiswa parsial hanya menutupi sebagian biaya pendidikan, sehingga Anda harus menyediakan dana tambahan. Pilih jenis beasiswa yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda dan tingkat kemandirian finansial yang Anda butuhkan.

3. Pahami Syarat dan Ketentuan Beasiswa

Setiap beasiswa memiliki syarat dan ketentuan berbeda yang perlu dipahami dengan baik. Misalnya, beasiswa LPDP memiliki persyaratan wajib pulang ke Indonesia setelah lulus, sedangkan beberapa beasiswa internasional lainnya memberikan kebebasan bekerja di negara tujuan setelah studi. Pahami aturan ini agar Anda dapat merencanakan karier dengan lebih matang tanpa hambatan dari ketentuan beasiswa.

4. Evaluasi Cakupan Beasiswa

Perhatikan apa saja yang dicover oleh beasiswa yang Anda lamar. Beasiswa seperti LPDP dan Australia Awards memberikan tunjangan biaya hidup, biaya kuliah, dan biaya lainnya seperti buku dan riset. Sementara beasiswa lain mungkin hanya mencakup biaya kuliah saja. Pastikan cakupan beasiswa tersebut dapat memenuhi kebutuhan Anda selama studi.

5. Sesuaikan dengan Kualifikasi dan Profil Anda

Setiap program beasiswa memiliki kualifikasi yang berbeda-beda, misalnya usia, pengalaman kerja, prestasi akademik, atau keahlian khusus. Beasiswa Chevening, misalnya, lebih memprioritaskan calon yang memiliki pengalaman kerja dan kontribusi di komunitas. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih beasiswa yang kualifikasinya sesuai dengan profil dan pengalaman Anda.

6. Pertimbangkan Lokasi Studi

Beberapa beasiswa memiliki persyaratan lokasi studi, misalnya hanya di dalam negeri atau khusus untuk luar negeri. Contoh, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Kemendikbudristek mendukung pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri, sedangkan Beasiswa Djarum Plus lebih fokus pada universitas di Indonesia. Pilih lokasi studi yang mendukung pengembangan diri dan potensi jaringan profesional Anda.

7. Pelajari Proses Seleksi dan Persiapkan Diri dengan Baik

Persaingan untuk mendapatkan beasiswa sangat ketat. Setiap beasiswa memiliki proses seleksi yang berbeda, mulai dari seleksi administrasi, wawancara, hingga tes tertulis. Misalnya, Beasiswa LPDP memiliki tahapan seleksi ketat yang melibatkan asesmen kemampuan, wawancara, hingga tes kebangsaan. Pelajari tahap seleksi ini agar Anda dapat mempersiapkan diri dengan maksimal.

8. Perhatikan Ketentuan Pengembalian Dana atau Kontrak Lainnya

Beberapa beasiswa, terutama dari pemerintah, memiliki ikatan dinas atau kewajiban pulang setelah studi. Pastikan Anda memahami kontrak beasiswa ini, apakah ada ketentuan pengembalian dana jika tidak memenuhi persyaratan atau ikatan dinas. Ini penting agar Anda tidak terbebani dengan kewajiban yang tidak sesuai dengan rencana pribadi.

9. Cek Peluang Networking dan Pengembangan Karier

Beasiswa seperti Chevening, Fulbright, dan Australia Awards memiliki jaringan alumni yang kuat dan program pengembangan kepemimpinan yang bisa menjadi nilai tambah dalam karier Anda. Jika Anda tertarik membangun jaringan profesional di tingkat global, pilihlah beasiswa yang mendukung hal tersebut.

10. Cari Tahu Kisah Alumni Beasiswa

Banyak alumni yang berbagi pengalaman mereka di blog, YouTube, atau media sosial. Membaca atau mendengar kisah mereka dapat membantu Anda mendapatkan gambaran tentang pengalaman studi, persiapan, hingga proses seleksi beasiswa yang dilamar. Pengalaman alumni juga sering kali memberikan wawasan tentang tantangan yang mungkin Anda hadapi selama studi. 

Cerita-ceritaku tentang beasiswa pascasarjana pernah kutulis juga disini



 


Branding Sehat, Branding Smart Penuh Manfaat (Ayse Brand)


Hai Kakak-Kakak, buat kamu yang selama ini punya angan-angan terus buat nulis buku tapi nggak jadi-jadi, inilah kesempatannya.

Kamu bakal dipandu menulis buku yang smart dan berkualitas menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Lebih cepat, praktis, dan tetap memenuhi etika kepenulisan.

Di kelas ini kamu akan langsung menulis buku dengan bantuan AI. Dalam waktu 3 jam, naskah kamu udah siap untuk swasunting dan paraphrase.🤗

Jangan tunggu nanti, kesempatan emas untuk menerbitkan buku secara smart dan praktis.

Mari investasi sekarang. Hanya Rp195.000,00 saja kamu udah dapat fasilitas:

1. Materi pelatihan.
2. Coffee break
3. Makan siang
4. E-Sertifikat 32 JP
5. Kelas pelatihan tatap muka di hotel bintang 3.
6. Konsultasi via WhatsApp.
7. Jaringan penulis nasional.

Yuk segera daftar, kursi terbatas.

    

Beasiswa


Beasiswa adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung pendidikan Anda tanpa harus membebani keuangan pribadi atau keluarga. Namun, proses seleksi beasiswa bisa sangat kompetitif. Untuk meningkatkan peluang Anda, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik. Berikut adalah beberapa tips efektif untuk membantu Anda lolos seleksi beasiswa.

Perhatikan Seleksi Administrasi 

1. Pahami Persyaratan dan Kriteria Beasiswa

    Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami dengan jelas persyaratan administrasi dan kriteria beasiswa yang Anda lamar. Bacalah panduan dan petunjuk pendaftaran dengan teliti. Setiap beasiswa memiliki syarat yang berbeda, baik dari segi akademis, pengalaman kerja, maupun kegiatan ekstrakurikuler. Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan agar aplikasi Anda tidak langsung disingkirkan.

2. Persiapkan Dokumen dengan Cermat

    Dokumen aplikasi, seperti transkrip akademik, surat rekomendasi, dan esai pribadi, harus disiapkan dengan sangat hati-hati. Pastikan semua dokumen tersebut lengkap, akurat, dan sesuai dengan format yang diminta. Transkrip akademik harus terbaru dan jelas menunjukkan pencapaian akademik Anda. Surat rekomendasi harus ditulis oleh orang yang mengenal Anda dengan baik, seperti dosen atau atasan, dan bisa memberikan gambaran positif mengenai kualifikasi serta karakter Anda.

3. Tulis Esai dengan Kreatif dan Jelas

   Esai pribadi atau personal statement sering kali menjadi bagian penting dari aplikasi beasiswa. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan siapa diri Anda, apa yang memotivasi Anda, dan mengapa Anda layak menerima beasiswa tersebut. Hindari menulis esai yang generik atau terlalu panjang. Sebaliknya, fokuslah pada cerita pribadi yang unik dan relevan. Jelaskan dengan jelas bagaimana beasiswa ini akan membantu Anda mencapai tujuan akademis dan karir Anda.

4. Manfaatkan Pengalaman dan Kegiatan Ekstrakurikuler

    Selain pencapaian akademis, banyak beasiswa juga menilai pengalaman dan kegiatan ekstrakurikuler Anda. Tunjukkan bagaimana Anda terlibat dalam kegiatan sosial, kepemimpinan, atau pengalaman kerja yang relevan dengan bidang studi Anda. Ini akan menunjukkan kepada panel seleksi bahwa Anda adalah individu yang aktif, berkomitmen, dan memiliki keinginan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Persiapkan Seleksi Wawancara

Jika seleksi beasiswa melibatkan wawancara, persiapkan diri Anda dengan matang. 

1. Latihan wawancara dengan teman atau mentor, dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri. Ketahui terlebih dahulu tentang beasiswa yang Anda lamar, dan siapkan jawaban untuk pertanyaan umum seperti mengapa Anda tertarik dengan beasiswa tersebut, bagaimana Anda mengatasi tantangan, dan apa rencana jangka panjang Anda.

2. Pelajari kembali esai yang sudah ditulis

3. Persiapkan suasana fisik dan lingkungan yang nyaman

Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan

1. Jaga Kualitas Aplikasi dan Deadline

  Pastikan aplikasi Anda bebas dari kesalahan ketik atau grammatikal. Kesalahan kecil bisa mencerminkan kurangnya perhatian terhadap detail. Juga, jangan menunggu hingga mendekati batas waktu untuk mengirimkan aplikasi Anda. Pengajuan aplikasi di awal akan memberi Anda waktu lebih untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul dan menghindari risiko keterlambatan.

2. Ikuti Arahan dan Format dengan Tepat

  Setiap beasiswa biasanya memiliki format dan instruksi spesifik terkait aplikasi. Pastikan Anda mengikuti semua arahan dengan tepat. Jika ada batasan kata atau format tertentu untuk esai, ikuti dengan seksama. Ketaatan terhadap instruksi menunjukkan bahwa Anda adalah calon yang serius dan teliti.

3. Minta Umpan Balik

    Sebelum mengirimkan aplikasi, mintalah umpan balik dari guru, dosen, atau mentor. Mereka dapat memberikan perspektif berharga dan membantu memperbaiki aplikasi Anda. Umpan balik ini sangat penting untuk memastikan bahwa aplikasi Anda menyampaikan pesan yang kuat dan positif.

     Dengan mempersiapkan aplikasi beasiswa dengan cermat dan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan beasiswa yang diinginkan. Ingatlah bahwa persaingan mungkin ketat, tetapi dengan usaha dan perhatian yang tepat, Anda bisa menjadi kandidat yang menonjol. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam perjalanan akademis Anda!


Tiba-tiba Juli tlah usai. Juli yang hiruk pikuk. Juli yang boros. Katanya sih begitu. 

Tiba-tiba 2024 udah tinggal sebentar. Rasanya baru kemarin Januari. Rasanya baru kemarin sibuk mempersiapkan ujian tesis. Rasanya baru kemarin wisuda. Sekarang sudah bertugas di sekolah lagi. Sekarang semua sudah...ah...mari menatap masa depan. 

Begitulah hidup. Bila ditunggu rasanya lama. Bila tak ditunggu dalam sekejap semua berubah.

*

Tadi di sekolah setelah jam mata pelajaran lain selain yang diampu wali kelas, aku masuk ke dalam kelas. Anak-anak heboh mengadu kepadaku. Tak satu pun dari mereka yang menutup mulutnya atau tidak mengadu.

"Capek, Buk. Banyak, Buk."

Mereka mengeluhkan guru mapel nya memberikan banyak catatan dengan suara dikte yang cepat. Setelah itu mereka diberi tugas per kelompok yang mengharuskan dikumpul minggu depan dan dibuat dari barang yang baru. Kutanya kepada mereka, adakah mereka protes kepada guru mapel tersebut? Adakah mereka mengeluh? Mereka jawab tidak. Dilanjutkan dengan kata 'takut.'


"Ibuk tidak mengerikan." Kata mereka saat kubilang aku juga pemarah dan mengerikan. Di mata mereka, aku tidak marah-marah mengerikan kepada mereka. Aku hanya sedang tegas. Aku hanya sedang mengingatkan mereka. Katanya begitu. Ah, anak-anak yang pandai sekali melobi. Aku pun jadi penasaran bagaimana ketakutan yang mengerikan versi mereka sebagai siswa. Tak jarang jika aku sedang tantrum alias naik emosi, aku melempar spidol dan penghapusn sembarangan. 


"Ibuk marah karena kami memang salah." Tambah mereka lagi. Lalu dengan guru mapel yang lain kenapa tidak bisa seperti kepada ibuk sebagai wali kelas? Mereka bilang intinya beda.


Anak-anak ini ternyata sudah mulai dewasa. Teringat dulu betapa imut-imutnya mereka ketika masuk sekolah dasar. Teruslah bertumbuh, anak-anakku. Jangan takut pada dunia! Jangan takut pada siapapun selagi benar. 


Juli sudah berakhir. Agustus bawa kabar gembira ya. Pliiis!


Juli, 2024

Kamar kos

Catatan Akhir Juli

by on Juli 31, 2024
Tiba-tiba Juli tlah usai. Juli yang hiruk pikuk. Juli yang boros. Katanya sih begitu.  Tiba-tiba 2024 udah tinggal sebentar. Rasanya baru ke...

        


          Saat tadi tanganku tengah berburu kecepatan dengan jarum dan telingaku tetap berfokus pada suara-suara, sementara tanganku juga ikut bekerja, ada satu bagian tubuh ini yang ternyata juga terus dan terus berputar. Ialah Otak. Yah, banyak ide-ide segar mengalir begitu derasnya dan menari-nari dengan indah. Memaksaku untuk segera membuka laptop. Namun ku urungkan niatku karena aku harus menyelesaikan pekerjaanku yang satu ini dulu.

          Aku mencoba menyatukan semua wilayah kerja dari bagian jasad ini. Teringat pada satu kalimat indah yang telah lama ku jadikan the power of dreams. BERMIMPILAH, KARENA TUHAN AKAN MEMELUK MIMPI-MIMPIMU!. Itu kata Arai, seorang tokoh dalam tetralogi laskar pelangi yang kemudian booming dengan dua filmnya. Aku termasuk salah satu dari ribuan penikmat yang tentunya tidak hanya menikmati tapi mencoba untuk mengikuti langkah sang penulis. Hanya dalam beberapa hari yang tak sampai satu minggu, aku menelan mentah-mentah semua kisah yang disampaikan.

          Setelah jauh berjalan, sekian tahun aku membiarkan novel-novel itu menjadi pajangan indah dan kalimat tadi tetap menjadi keyword meraih cita, ternyata ada satu hal yang aku lupa. Subhanallah, aku kembali diingatkan tanpa sengaja oleh seorang junior yang tengah bercerita santai denganku. BEKERJALAH KARENA TUHAN AKAN MENILAI KERJAMU. Kalimat ini jauh lebih indah dari apa yang disampaikan Arai tadi dan ternyata ini bukan kalimat sembarang tapi ini adalah kalimat langsung dari Allah SWT. Kau bisa melihatnya dalam al-quran surat At-taubah ayat 105 yang arti lengkapnya seperti ini :

"….Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

          Terjemahan ini sengaja aku tuliskan dengan lengkap agar kau tak perlu repot membuka al-quran pada saat membaca tulisanku. Sekarang kau hanya cukup membaca tulisan ini sampai selesai jika kau merasa tertarik dengan kalimat-kalimat awalku ini. Namun jika kau tidak tertarik sama sekali silahkan kau tutup lembar ini bahkan kau buang saja. Anggap saja ini seperti daun yang tak sengaja terdampar ke halaman rumahmu karena ditiup angin.

          Yah, inilah yang kemudian menghentikan langkahku untuk mengerjakan pekerjaanku tadi dan kemudian membuka laptopku setelah tadi menyalin terjemahan ayat ini dari al-quran. Mungkin alangkah lebih baiknya jika nanti kau memang bersengaja membuka al-quran dengan terlebih dahulu berwudhu. Kau hayati benar-benar ayat demi ayat ini. Kau rasakan dengan baik dan dalam sebagaimana kau merasakan hembusan angin yang perlahan-lahan membelai-belaimu manakala kau tengah menghirup oksigen dengan tenang. Berikan sedikit waktumu dalam kedamaian.

          Kalimat yang disampaikan allah tadi aku interpretasikan dengan bebas bahwa ternyata tidak ada pekerjaan yang sia-sia, terlebih lagi jika kau baru saja membuat mimpimu. Eits, tunggu dulu. Ada syaratnya. Kau mau tahu? Syaratnya sederhana, asal kau meniatkan pekerjaanmu, mimpi-mimpimu untuk tujuan kebaikan. Insyaallah allah akan mendengar doamu dan akan segera menjawab doamu. Sebagaimana dikatakan juga di dalam al-quran bahwa, …. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS.Al-Baqarah:186)

          Ini baru prolog kawan! Sebenarnya ada hal yang jauh lebih besar yang ingin aku ceritakan. Jujur saja, aku sering merasa bingung, bertanya-tanya hingga akhirnya menyendiri jika aku sudah tidak tahu harus bercerita pada siapa. Kau tanyakan Diary padaku? Yah, benar sekali. Kau tahu sekali kawan. Dari dulu sejak aku sekolah dasar, diary adalah teman paling setia yang tak pernah memojokkan atau sekedar mematahkan pendapatku. Dan aku sendiri senang berteman dengannya. Hanya saja, saat ini aku sedang butuh jawaban dari suara-suara nyata di sekitarku.

          Semalam aku menonton sebuah berita yang sangat membanggakan dan jujur membuat aku ngiri, seorang siswa SMA hadir sebagai seorang pembicara yang mempresentasikan penemuan-penemuannya yang secara pikiran, dia termasuk anak yang kritis. Ia membuat aku melongo. Bagaimana tidak? Penemuan-penemuan yang dibuatnya hadir ketika dunia ini mengalami banyak krisis, mulai dari krisis pangan, krisis energi dan krisis lainnya.  Itu semua terjadi juga ketika melihat petani di sawah tak jauh dari rumahnya yang sedang mebur pupuk dengan sembarang. Disampingnya ada ibu yang sholehah. Ini cikal bakal ilmuwan muslim dunia. Amin. Ia telah melakukan banyak penemuan sejak masih SMP hingga kini SMA dan untuk pendidikan tingginya dikemudian hari, ia sudah mengantongi beasiswa DIKTI untuk kuliah di Amerika.

          Ada lagi seorang anak SMP. Mungkin dia adalah contoh kesekian dari banyak orang pintar yang ku temui. Entah kenapa, ngomongnya saking lajunya, terkesan agak patah-patah. Tapi over all, apa yang disampaikannya juga membuat aku melongo. Anak sekecil itu sudah mengantongi banyak penghargaan dunia di bidang matematika. Dia juga menemukan rumus singkat menghitung dalam jumlah tak terhingga.

Dan tadi aku menonton sebuah berita yang sangat bagus, berisi tentang kisah seorang lelaki lulusan SMA yang sekarang sudah sukses dengan bisnisnya yang tidak asing lagi yaitu bisnis tahu goreng. Namun ada yang spesial dari tahu gorengnya. Nanti kau cari tahu sendiri siapa pengusaha itu. Subhanallah, dia keluar dari kerjanya hanya untuk melakukan hasratnya berusaha sendiri melalui cemilan favorit seluruh masyarakat ini. Tahun 2010 ia memulainya dan kini sudah hampir sekitar 5 miliyar omset yang didapat dalam kurang waktu kurang dari tiga tahun. Seperti kebanyakan pengusaha mula lainnya, hingga kini ia masih berjualan menggunakan etalase di jalan. Subhanallah, cabangnya sudah sekitar 160an di sekitar dua belas kota di Indonesia.

          Dari ketiga contoh yang ku berikan, aku hanya menyimpulkan satu. Mereka anak-anak yang melakukan sesuatu yang mereka ingin lakukan. Terlepas apakah nantinya akan mendapatkan penghargaan dari manusia atau tidak. Yah, mereka bekerja sangat laju hanya untuk mencapai tujuan mereka yaitu cita-cita. Ketika mereka bekerja seperti apa yang mereka ingin lakukan tanpa memerdulikan hasil, ternyata allah kasih hasil yang jauh-jauh lebih tinggi dari apa yang mereka inginkan atau bahkan dari apa yang orang tua mereka prediksikan untuk masa depan anaknya.

          Aku teringat sebuah nasihat dari Aa Gym, ini ku temukan beberapa hari yang lalu sebelum tulisan ini dibuat. Nasihat ini sebenarnya telah lama bertengger di dalam laptopku sejak tahun pertama aku membeli laptop di awal kuliah. Tapi, allah baru menggerakkan hatiku untuk membacanya dengan seksama kemarin. Dulu pernah aku membacanya tapi aku bisa katakan dulu aku membacanya tidak dengan hati, tidak dengan kondisi nyaman.

Ini kutipan yang aku salin dari Manajemen Qalbunya Aa Gym.

Sebenarnya yang harus kita nikmati dalam hidup ini adalah proses. Mengapa? Karena yang bernilai dalam hidup ini ternyata adalah proses dan bukan hasil. Kalau hasil itu ALLOH yang menetapkan, tapi bagi kita punya kewajiban untuk menikmati dua perkara yang dalam aktivitas sehari-hari harus kita jaga, yaitu selalu menjaga setiap niat dari apapun yang kita lakukan dan selalu berusaha menyempurnakan ikhtiar yang dilakukan, selebihnya terserah ALLOH SWT.

Seperti para mujahidin yang berjuang membela bangsa dan agamanya, sebetulnya bukan kemenangan yang terpenting bagi mereka, karena menang-kalah itu akan selalu dipergilirkan kepada siapapun. Tapi yang paling penting baginya adalah bagaimana selama berjuang itu niatnya benar karena ALLOH dan selama berjuang itu akhlaknya juga tetap terjaga. Tidak akan rugi orang yang mampu seperti ini, sebab ketika dapat mengalahkan lawan berarti dapat pahala, kalaupun terbunuh berarti bisa jadi syuhada.

Ketika jualan dalam rangka mencari nafkah untuk keluarga, maka masalah yang terpenting bagi kita bukanlah uang dari jualan itu, karena uang itu ada jalurnya, ada rizkinya dari ALLOH dan semua pasti mendapatkannya. Karena kalau kita mengukur kesuksesan itu dari untung yang didapat, maka akan gampang sekali bagi ALLOH untuk memusnahkan untung yang didapat hanya dalam waktu sekejap. Dibuat musibah menimpanya, dikenai bencana, hingga akhirnya semua untung yang dicari berpuluh-puluh tahun bisa sirna seketika.

Walhasil yang terpenting dari bisnis dan ikhtiar yang dilakukan adalah prosesnya. Misal, bagaimana selama berjualan itu kita selalu menjaga niat agar tidak pernah ada satu miligram pun hak orang lain yang terambil oleh kita, bagaimana ketika berjualan itu kita tampil penuh keramahan dan penuh kemuliaan akhlak, bagaimana ketika sedang bisnis benar-benar dijaga kejujuran kita, tepat waktu, janji-janji kita penuhi.

Dan keuntungan bagi kita ketika sedang berproses mencari nafkah adalah dengan sangat menjaga nilai-nilai perilaku kita. Perkara uang sebenarya tidak usah terlalu dipikirkan, karena ALLOH Mahatahu kebutuhan kita lebih tahu dari kita sendiri. Kita sama sekali tidak akan terangkat oleh keuntungan yang kita dapatkan, tapi kita akan terangkat oleh proses mulia yang kita jalani.

Ini perlu dicamkan baik-baik bagi siap pun yang sedang bisnis bahwa yang termahal dari kita adalah nilai-nilai yang selalu kita jaga dalam proses. Termasuk ketika kuliah bagi para pelajar, kalau kuliah hanya menikmati hasil ataupun hanya ingin gelar, bagaimana kalau meninggal sebelum diwisuda? Apalagi kita tidak tahu kapan akan meninggal. Karenanya yang paling penting dari perkuliahan, tanya dulu pada diri, mau apa dengan kuliah ini? Kalau hanya untuk mencari isi perut, kata Imam Ali, "Orang yang pikirannya hanya pada isi perut, maka derajat dia tidak akan jauh beda dengan yang keluar dari perutnya". Kalau hanya ingin cari uang, hanya tok uang, maka asal tahu saja penjahat juga pikirannya hanya uang.

Bagi kita kuliah adalah suatu ikhtiar agar nilai kemanfaatan hidup kita meningkat. Kita menuntut ilmu supaya tambah luas ilmu hingga akhirnya hidup kita bisa lebih meningkat manfaatnya. Kita tingkatkan kemampuan salah satu tujuannya adalah agar dapat meningkatkan kemampuan orang lain. Kita cari nafkah sebanyak mungkin supaya bisa mensejahterakan orang lain.

Dalam mencari rizki ada dua perkara yang perlu selalu kita jaga, ketika sedang mencari kita sangat jaga nilai-nilainya, dan ketika dapat kita distribusikan sekuat-kuatnya. Inilah yang sangat penting. Dalam perkuliahan, niat kita mau apa nih? Kalau mau sekolah, mau kuliah, mau kursus, selalu tanyakan mau apa nih? Karena belum tentu kita masih hidup ketika diwisuda, karena belum tentu kita masih hidup ketika kursus selesai.

Ah, Sahabat. Kalau kita selama kuliah, selama sekolah, selama kursus kita jaga sekuat-kuatnya mutu kehormatan, nilai kejujuran, etika, dan tidak mau nyontek lalu kita meninggal sebelum diwisuda? Tidak ada masalah, karena apa yang kita lakukan sudah jadi amal kebaikan. Karenanya jangan terlalu terpukau dengan hasil.

Saat melamar seseorang, kita harus siap menerima kenyataan bahwa yang dilamar itu belum tentu jodoh kita. Persoalan kita sudah datang ke calon mertua, sudah bicara baik-baik, sudah menentukan tanggal, tiba-tiba menjelang pernikahan ternyata ia mengundurkan diri atau akan menikah dengan yang lain. Sakit hati sih wajar dan manusiawi, tapi ingat bahwa kita tidak pernah rugi kalau niatnya sudah baik, caranya sudah benar, kalaupun tidak jadi nikah dengan dia. Siapa tahu ALLOH telah menyiapkan kandidat lain yang lebih cocok.

Atau sudah daftar mau pergi haji, sudah dipotret, sudah manasik, dan sudah siap untuk berangkat, tiba-tiba kita menderita sakit sehingga batal untuk berangkat. Apakah ini suatu kerugian? Belum tentu! Siapa tahu ini merupakan nikmat dan pertolongan dari ALLOH, karena kalau berangkat haji belum tentu mabrur, mungkin ALLOH tahu kapasitas keimanan dan kapasitas keilmuan kita.

Oleh sebab itu, sekali lagi jangan terpukau oleh hasil, karena hasil yang bagus menurut kita belum tentu bagus menurut perhitungan ALLOH. Kalau misalnya kualifikasi mental kita hanya uang 50 juta yang mampu kita kelola. Suatu saat ALLOH memberikan untung satu milyar, nah untung ini justru bisa jadi musibah buat kita. Karena setiap datangnya rizki akan efektif kalau iman kitanya bagus dan kalau ilmu kitanya bagus. Kalau tidak, datangnya uang, datangnya gelar, datangnya pangkat, datangnya kedudukan, yang tidak dibarengi kualitas pribadi kita yang bermutu sama dengan datangnya musibah. Ada orang yang hina gara-gara dia punya kedudukan, karena kedudukannya tidak dibarengi dengan kemampuan mental yang bagus, jadi petantang-petenteng, jadi sombong, jadi sok tahu, maka dia jadi nista dan hina karena kedudukannya.

Ada orang yang terjerumus, bergelimang maksiat gara-gara dapat untung. Hal ini karena ketika belum dapat untung akan susah ke tempat maksiat karena uangnya juga tidak ada, tapi ketika punya untung sehingga uang melimpah-ruah tiba-tiba dia begitu mudahnya mengakses tempat-tempat maksiat.

Nah, Sahabat. Selalulah kita nikmati proses. Seperti saat seorang ibu membuat kue lebaran, ternyata kue lebaran yang hasilnya begitu enak itu telah melewati proses yang begitu panjang dan lama. Mulai dari mencari bahan-bahannya, memilah-milahnya, menyediakan peralatan yang pas, hingga memadukannya dengan takaran yang tepat, dan sampai menungguinya di open. Dan lihatlah ketika sudah jadi kue, baru dihidangkan beberapa menit saja, sudah habis. Apalagi bisaanya tidak dimakan sendirian oleh yang membuatnya. Bayangkan kalau orang membuat kue tadi tidak menikmati proses membuatnya, dia akan rugi karena dapat capeknya saja, karena hasil proses membuat kuenya pun habis dengan seketika oleh orang lain. Artinya, ternyata yang kita nikmati itu bukan sekedar hasil, tapi proses.

Begitu pula ketika ibu-ibu punya anak, lihatlah prosesnya. Hamilnya sembilan bulan, sungguh begitu berat, tidur susah, berbaring sulit, berdiri berat, jalan juga limbung, masya ALLOH. Kemudian saat melahirkannya pun berat dan sakitnya juga setengah mati. Padahal setelah si anak lahir belum tentu balas budi. Sudah perjuangan sekuat tenaga melahirkan, sewaktu kecil ngencingin, ngeberakin, sekolah ditungguin, cengengnya luar bisaa, di SD tidak mau belajar (bahkan yang belajar, yang mengerjakan PR justru malah ibunya) dan si anak malah jajan saja, saat masuk SMP mulai kumincir, masuk SMU mulai coba-coba jatuh cinta. Bayangkanlah kalau semua proses mendidik dan mengurus anak itu tidak pakai keikhlasan, maka akan sangat tidak sebanding antara balas budi anak dengan pengorbanan ibu bapaknya. Bayangkan pula kalau menunggu anaknya berhasil, sedangkan prosesnya sudah capek setengah mati seperti itu, tiba-tiba anak meninggal, naudzhubillah, apa yang kita dapatkan?

Oleh sebab itu, bagi para ibu, nikmatilah proses hamil sebagai ladang amal. Nikmatilah proses mengurus anak, pusingnya, ngadat-nya, dan rewelnya anak sebagai ladang amal. Nikmatilah proses mendidik anak, menyekolahkan anak, dengan penuh jerih payah dan tetesan keringat sebagai ladang amal. Jangan pikirkan apakah anak mau balas budi atau tidak, sebab kalau kita ikhlas menjalani proses ini, insya ALLOH tidak akan pernah rugi. Karena memang rizki kita bukan apa yang kita dapatkan, tapi apa yang dengan ikhlas dapat kita lakukan.

Begitulah kawan. Inti dari semua apa yang disampaikan tadi adalah bekerjalah. Tetap dalam niat yang ikhlas dan senantiasa menyempurnakan ikhtiar. Terakhir jangan lupa berdoa.

Nah, kita ini sekarang dan nanti. Sebelum kita menjadi apa nantinya, kita ini adalah seorang da’i. sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk berdakwah (menyeru kepada kebaikan). Dalam hal ini pun begitu. Bekerja, bekerja dan bekerja. Berdakwah, berdakwah dan berdakwah. Lakukan, lakukan dan lakukan. Lawan rasa malas kita kawan karena malas itu….monggo dijawab.

“Malas itu kawannya syetan.”

Terlepas dari apakah nanti orang akan menerima apa yang kita sampaikan atau tidak. Hanya allah lah yang akan menampakkan hasilnya. Hanya allah lah yang dapat menyentuh wilayah kerja yang satu ini yaitu wilayah hati. Allah yang menghembuskan agar orang tersebut menerima, lalu melakukan dan kemudian bersyukur. Allah lah yang berkehendak.

Aku hanyalah manusia biasa kawan. Manusia lemah dan tak luput dari kesalahan tapi aku senantiasa berkomitmen dan berusaha memperbaiki niat demi niatku ini untuk belajar menjadi lebih baik agar meminimalisir kesalahan dan pada akhirnya benar-benar menjadi pribadi yang lebih baik.

Tulisan ini ku buat semata-mata untuk menjalankan perintah allah. Yaitu watawasoubilhaq watawasoubissobr, saling menasehati dalam kebenaran dan salin menasehati dalam kesabaran. Ada yang benar datang dari allah, ada yang salah datang dari pribadi yang kurang ilmu. Semoga tulisan ini bermanfaat.(24092012).

 

 

 

Setelah kamu melalui proses seleksi berkas yang jika kamu penuhi dan ikuti sesuai prosedur, insyaallah kamu bakal lolos seleksi adminnistrasi tersebut. Langkah selanjutnya adalah kamu akan mendapatkan undangan wawancara beasiswa melalui email dan akun BPI mu seperti berikut ini. Kebetulan aku tinggal punya panggilan wawancara yang dari email. Yang di akun BPI isinya juga sama kayak di email ini.



Jadi apa nih yang harus dipersiapkan untuk mengikuti tahapan wawancara nya?

Di tulisan lain mungkin kamu juga sudah membaca ya tips dan trik melalui wawancara beasiswa dengan lancar. Atau sejenisnya lah. Nah, di sini aku mau bagi sesuai pengalamanku saja yang ini juga aku pelajari dari berbagai tontonan youtube dan tulisan semasa aku persiapan wawancara.
1. Pelajari kembali esai yang sudah kamu tulis. Kenali lagi dirimu dan dalami lagi rencana studimu. Coba baca lantang. Baca dengan suara yang yakin. Ini tuh ngebantu banget di aku dulu. Membaca lantang itu membuatku berpikir jika ada hal-hal tertulis yang bisa jadi menjebak atau butuh penjelasan lebih lanjut, aku bisa segera mengidentifikasinya. Ketika ditanya sama interviewer nya, kamu harus jawab dengan yakin tapi santai. Tidak boleh terkesan ngotot tapi juga tidak boleh terkesan ragu-ragu. Jadi, latihanlah lebih banyak.
Kamu bisa latihan secara mandiri dengan melihat video di youtube dan mempraktikkannya di depan kaca (Ini cara yang aku lakukan waktu itu karena aku kurang nyaman latihan dengan orang lain atau menunjukkan prosesku kepada orang lain). Bisa minta tolong teman sesama pejuang beasiswa atau sesiapa yang bersedia dan mengerti tentang wawancara ini buat kasih masukan pada latihanmu.
2. Persiapkan suasana fisik dan lingkungan yang nyaman. Pastikan kamu memakai pakaian yang rapi, sopan dan wangi. Rapi dan sopan ini relatif ya sebagaimana kamu mau bertemu dengan orang penting. Wangi ini ya kamu bisa semprotkan parfum ke tubuh dan ruangan tempat kamu akan melakukan wawancara karena ini wawancara daring. Wangi ini akan membuat mood kamu lebih baik dan nyaman dalam berbicara. Aku mah gitu hehe. Tapi yang paling penting adalah pastikan sinyal dan perangkat untuk wawancara daring kamu tersedia dalam performa terbaiknya. Usahakan sudah standbye di waktu sebelum wawancara dimulai. Dulu sih aku dikasih tau ya misal jadwal wawancara pukul 14.00 WIB, aku udah disuruh standbye 2 jam sebelumnya. Khawatir ada pelamar lain yang tidak hadir, bisa jadi jawdal kamu dimajukan.
3. Banyak berdoa dan berpikiran postitif. Percaya saja hasil tidak akan mengkhianati proses. Allah juga tidak akan menelantarkan usaha-usahamu. Jika beasiswa ini baik untukmu, maka Allah akan mudahkan jalannya menjadi takdirmu. Jika beasiswa ini bukan takdirmu, sekeras apapun kamu berusaha, ya tidak kata Allah. Ini agak sedikit relijius. Pengalaman dari sebelumnya, ada banyak orang yang berkata baik dalam prosesnya. Namun, ketika tidak lolos, malah menyalahkan keadaan. Yang tadinya berkata-kata baik, jadi tidak baik. Sudah bercampur antara 'kelayakan diri menjadi penerima beasiswa' dan 'sombong karena merasa sangat layak'. 


Jika sudah melewati wawancara, kamu tinggal tunggu pengumuman akhir. Nanti kamu juga bakal dapat pengumuman di akun BPI dan email yang kamu gunakan. Nah, isinya seperti berikut ini. Tentunya ini sangat menggembirakan ya. Yang kamu tunggu dan harapkan bisa segera terwujud. Jangan lupa untuk banyak bersyukur.


Contoh pengumuman di akun BPI


Contoh pengumuman di email

Aku berharap, kalian yang punya cita-cita untuk lanjut studi dan membaca tulisan ini bisa mendapatkan apa yang kalian impikan. Kemudian hal itu membuat kalian bisa membanggakan orang-orang tersayang dan tentunya menambah kepercayaan terhadap diri sendiri. Sembari mengatakan, "Alhamdulillah, masyaallah, aku sampai di titik ini."