Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Hujan adalah puisi
Rintiknya menandakan rindu melagukan sepi
Genangannya menarikan resah dimana nafas diproduksi hati kekasih
Sungguh, kusesali
Dikemudian hari puisiku layu
Tersebab hilang angan dan emosi


Tanjung Batu, Karimun, 18 November 2017




HUJAN

by on November 18, 2017
Hujan adalah puisi Rintiknya menandakan rindu melagukan sepi Genangannya menarikan resah dimana nafas diproduksi hati kekasih Sungg...
Senja menjemput hati di garis kehidupan
Tak pernah lelah menebar angin melepas tawa bersamaan dengan terbitnya purnama 

Rasa tlah melebur
Tinggalkan masa lalu
Meletakkannya dalam sebuah kendi berwarna cokelat
Dan ditata sejenak di sudut ruang hati
Hanya sebagai pengingat kalaukalau seketika tersesat di pinggiran jurang
Hampir saja jatuh

Ternyata Tuhan Maha Baik
Senja memberiku kesempatan menabur senyum untuk semesta

Yogyakarta, 8 Desember 2016

Senyum senja hari

by on Desember 09, 2016
Senja menjemput hati di garis kehidupan Tak pernah lelah menebar angin melepas tawa bersamaan dengan terbitnya purnama  Rasa tlah melebur...



pagi menyusun kenangan dalam rak lemari kayu
takut seketika nanti malam datang,
ia nya hilang bersama cicit tikus rakus dan memakannya
tlah bersama berbilang waktu,
menjaga cinta dan cita
mengemasnya apik dengan bingkai air mata
sungguh menguras tenaga

“Dear, percepatlah langkahmu! Kita harus segera pergi!”
dititipkannya kenangan itu pada sang pemilik waktu
dan ia pun bersegera menapaki satu demi satu tangga masa depannya

saat mencapai ketinggian tiga puluh,
dilihatnya ke bawah
oh, benarlah keputusannya waktu itu
jika ia tidak melakukannya,
maka tak kan pernah ada hari ini
dimana langit dan bumi dalam genggamannya
sampai tiba penghabisan
ia berjanji tak kan pernah menyerah
iyyakan’budu wa iyyakansta’in


tak perlu kau lihat terlalu
kiri, kanan, depan, belakang
sudahi
agar berani melangkah dan melangkah terus
sampai akhirnya kau temukan itu lurus
puncak yang orang bilang ‘yes’
kau tetap dalam tenangmu mengudara

malam optimis, 2016

Sebagai sederhana

by on Januari 27, 2016
tak perlu kau lihat terlalu kiri, kanan, depan, belakang sudahi agar berani melangkah dan melangkah terus sampai akhirnya kau...


Pintu dibuka. Aku keluar
Sejenak berdiri merasakan partikel-partikel tanpa polutan
masuk lewat hidung dan menjalar ke seluruh tubuh
Aroma-aroma tanah basah bekas hujan semalam
dikelilingi langit terang dengan bintang-bintang masih benderang
Suara muazin baru berkumandang
Coba pejamkan mata sejenak
membiarkan energi positif berkumpul
agar bara langit yang ditakuti
menjelma menjadi payung-payung jitu
yang kan menghantarkanmu pada surga

Inilah waktu diawali dengan dua rakaatnya tak kau lupakan
lalu dua rakaat lagi
maka seluruh langit beserta isinya kan menjadi milikmu

ruang syahdu, 2016

Subuh yang syahdu

by on Januari 27, 2016
Pintu dibuka. Aku keluar Sejenak berdiri merasakan partikel-partikel tanpa polutan masuk lewat hidung dan menjalar ke seluruh tub...
Yaaaaaaaaaaaaa........akhirnya setelah sekitar empat bulan aku gak menulis di blog ini. Memang ada perasaan gersang, gelisah dan gundah gulana. Seperti minum teh tanpa gula. Ya, aku memang mencintai teh. Seperti ada candu yang menenangkan jika sudah minum teh. Puis berikut pun lahir sewaktu minum teh. Silahkan disimak ya puisi sederhana ini. Semoga bisa mengobati hati yang terluka. Eaaa, apaan sih!



PETRIKOR
Ada yang berbeda pagi ini
Aku tak hanya ditemani si Merah
Ku lipat segera sajadahku yang ku lemparkan ke atas dipan tadi
Ku pandangi sekitar
Aroma secangkir teh menjadi lebih nikmat
Petrikor, katanya
Aroma yang tercium saat tanah kering disiram air dari langit
Benarkah?
Seantero jagad raya bersyukur
sekian lama tak merasai nikmat Allah yang satu ini
burung-burung pun mulai berkicau
meski di luar masih ada sedikit ketakutan
alhamdulillah
setidaknya ini menjadi cahaya bagi semua


Pekanbaru, 9 September 2015

PETRIKOR

by on September 18, 2015
Yaaaaaaaaaaaaa........akhirnya setelah sekitar empat bulan aku gak menulis di blog ini. Memang ada perasaan gersang, gelisah dan gundah gula...


Setiap kali aku berjalan, aku temukan bayanganmu
Setiap kali aku berdiam, aku juga temukan bayanganmu
Seakan di setiap sudut ruang dan waktuku ada bayanganmu
Aku khawatir,
Aku takut,
Ini akan menjadi sebuah momok menyedihkan

Manakala waktuku belum denganmu
Manakala kesempatanku belum ada padamu

Sepi itu jelas
Namun ramai itu juga sering
Tapi bagiku jadinya sama
Tak bisa mengartikan keadaan
Tak sanggup melongok ke kanan dan kiri
Bila hanya jadi perbandingan

Allah, aku sadar aku hanyalah seorang insan biasa
Teman, ku mohon untuk jaga perasaan
Mungkin kau dulu pernah mengalami
Mungkin sekarang kita sama mengalami
Masa penantian adalah masa yang tak seharusnya dilalui dengan lama
Inginnya begitu
Tapi inilah nyatanya kita

Allah,
Ku hilangkan rasa maluku
Ku abaikan rasa sesakku
Hanya merayu dan merayu pada Engkau Yang Maha Memiliki
Bayanganku juga seorang insan
Kapan kami akan bertemu dan bersatu,
Aku percaya padaMu
Dan seharusnya memang begitu
Selalu....

#1 - Menanti

by on Mei 02, 2015
Setiap kali aku berjalan, aku temukan bayanganmu Setiap kali aku berdiam, aku juga temukan bayanganmu Seakan di setiap sudut ruang ...